Mohon tunggu...
Julio Agung Prasetyo
Julio Agung Prasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Andalas

Menulis merupakan suatu proses berpikir yang melibatkan kegiatan mental yang tinggi, termasuk merenung, menyusun, merancang, menguraikan, mengembangkan, mengorganisasi, dan memperbaiki yang kemudian dituangkan dalam bentuk kata-kata yang tepat, untuk menyampaikan informasi, ide, dan pemikiran sehingga bisa dipahami oleh pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Padri Sebelum Perang Padri

22 Juni 2024   12:45 Diperbarui: 22 Juni 2024   12:52 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
radarmukomuko.disway.id

Secara asal kata, "Padri" tidak memiliki pendefinisian yang jelas. Tetapi secara etimologis, padri berasal dari kata "Padre" atau "Pedir" yang berarti pusat pendidikan agama yang berada di Aceh dan Pelabuhan untuk keberangkatan ke Mekkah.

Pada mulanya, Gerakan Padri ini hanya berupa gerakan reformasi islam yang moderat pada akhir abad ke-18. Tujuan awal dari gerakan ini adalah untuk mengubah keadaan yang masa itu terjadi peningkatan kejahatan sosial, seperti perjudian, perampokan, pembunuhan, mengisap candu, dan minum-minuman arak, kearah perubahan yang lebih baik seperti mengajarkan perlakuan yang benar seperti seorang muslim sejati. Pada masa awal, gerakan ini dipelopori oleh Tuanku nan Tuo dari Koto Tuo IV Angkat di Agam.

Gerakan ini kemudian berubah menjadi radikal, setelah tiga orang haji pulang dari Mekkah pada tahun 1803, yang kemudian pimpinan diambil alih oleh Tuanku nan Riceh. Semua adat Minangkabau yang bertentangan dengan ajaran Islam harus dihilangkan dan segala pelanggaran yang dilakukan harus dihukum seberat-beratnya. Bagi orang nagari yang tidak mengikuti ajaran ini akan diserang atau dihukum. Karena adanya sifat pengajaran seperti ini, tokoh adat adalah sasaran utama yang menjadi serangan keterlibatan dalam pelanggaran ajaran tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun