Mohon tunggu...
JW
JW Mohon Tunggu... Dosen - Menulis sesuatu yang menarik sehingga kita berfikir positif

Hanya manusia biasa yang ingin mencoba mengapresiasi diri dengan menulis dan membaca secara sederhana , terkadang tulisan menerka dan menganalisa tanpa standarisasi hanya fenomena atau cerita fiksi hanya angan dan sedikit impian

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perkembangan IQ dari Masyarakat Suatu Negara

3 November 2024   06:42 Diperbarui: 3 November 2024   07:02 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menyoroti sorotan dunia tentang IQ orang Indonesia yang hanya 78 artinya tingkat IQ itu merupakan tingkat IQ yang rendah sekali karena dari beberapa referensi kita bisa melihat 80 sampai 90 adalah tingkat IQ yang cukup rendah sedangkan boleh dikatakan hal tersebut dengan istilah Dul normal sedangkan 91 sampai 110 tingkat IQ Normal atau rata-rata selanjutnya bila kita melihat lagi IQ 111 sampai 220 tingkat IQ tinggi atau kategori normal bright normal selanjutnya 120-130 merupakan Superior

Menanggapi tentang hal tersebut dari mana survei tersebut didapat tentu saja kita bisa melihat langsung di Google

Untuk indikator-indikator yang digunakan tentu saja berbeda-beda setiap survei tapi untuk melengkapi hal-hal tersebut kita bisa melihat beberapa survei yang dilihat dari sisi pendidikan diantaranya kita bisa melihat nilai membaca orang Indonesia sangat rendah sekali hanya mencapai 33% sedangkan seperti Jepang mencapai 78% beberapa negara juga seperti Korea Selatan mencapai 65,9% Singapore 73% dari keseluruhan rata-rata kependudukannya

Demikian juga sistem perhitungan atau kita sering menyebutnya dengan calistung di dalam pendidikan dasar beberapa survei mengatakan bahwa siswa SMP untuk menghadapi hitungan pembagian sangat sulit dan tidak bisa secara spontanitas menjawab beberapa pertanyaan pembagian yang mudah seperti misalnya 20 / 5 atau 32 / 4 dan lain sebagainya ini merupakan bagian dari nilai matematika

Hal ini dari 100 siswa yang disurvei untuk perhitungan matematis yang seharusnya sudah masuk kategori mampu menghitung dengan cepat hanya 28% yang mampu melakukan perhitungan secara cepat dan normal

Pola hitung tersebut dihitung dari ketepatan juga kecepatan dari menjawab pertanyaan-pertanyaannya secara cepat harus dijawab

Kemampuan literasi secara lengkap di Sekolah Menengah Atas didapati terlalu minim di mana literasi terhadap buku itu hanya 33,8%

Kemampuan untuk membaca buku secara utuh dan pembahasan secara baik di dalam pembelajaran tersebut didapati sangat kurang

Selanjutnya di kalangan mahasiswa sendiri untuk membedah sebuah buku dan membacanya sebagai literatur lengkap tentu saja hal ini juga sedikit sekali didapati dan menurun drastis hanya mencapai 37,8%

Setiap mahasiswa yang ditanyakan untuk membaca sebuah buku metodologi penelitian yang diharuskan untuk skripsi mereka lebih menyukai jurnal-jurnal yang jadi dibanding membaca buku referensi untuk pembuatan skripsi

Hasil dari acuan ini kita bisa melihat bahwa memang kita mengalami kemunduran dalam sisi pendidikan karena memang kita tidak melakukan secara progresif nilai-nilai pendidikan secara baik

Penelitian-penelitian tentang pendidikan mengacu kepada nilai motivasi budaya sosial perilaku organisasi dan lain sebagainya sebagai acuan efektivitas kerja guru atau para pendidik

Variabel di atas merupakan variabel penting di sebuah nilai pendidikan tetapi tentu saja lebih penting bagaimana nilai-nilai Pembelajaran dapat masuk ke dalam sebuah metode pembuktian secara praktis bahwa nilai pembelajaran yang sudah diberikan dapat diserap dengan baik

Hal ini dikembangkan oleh negara-negara seperti Jepang Korea China dan beberapa negara yang memang sudah melakukan sistem pembelajaran secara cepat dan efektif seperti Eropa dan negara-negara Barat lainnya

Fokus pendidikan terhadap dunia kerja juga merupakan salah satu bentuk nilai yang penting untuk kemajuan suatu negara

Penilaian terhadap mata kuliah dasar umum dalam suatu perguruan tinggi yang masih mengulang sistem lama merupakan salah satu yang harus dirombak karena nilainya tidak fokus lagi dengan tujuan dari sebuah perguruan tinggi melakukan penilaian tersebut

Progress pokok dari sebuah perguruan tinggi untuk dapat mengembangkan Mahasiswa dapat masuk ke dalam dunia kerja dan profesionalisme seharusnya sudah dikembangkan sejak lama karena ini akan menunjang nilai-nilai ekonomi suatu negara

Sehingga dari semua permasalahan tersebut kita bisa melihat kemunduran dari sistem pendidikan memang terlihat dari pola pengembangan pendidikan itu sendiri

Nilai yang progresif di dalam suatu nilai pendidikan tentu harus terus dikembangkan supaya kita mendapatkan sumber daya manusia yang betul-betul bisa bersaing

Penilaian terhadap sistem pengembangan penelitian yang harus dikembangkan dalam satu jurnal pun kita bisa melihat bahwa nilai-nilai tersebut bukan merupakan sebuah pola pengembangan progresif terhadap kemajuan pendidikan

Buku sebagai acuan literasi seharusnya banyak dikembangkan dan ditulis oleh berbagai pihak yang mengacu kepada nilai edukasi

Jurnal hanya potongan dari sebuah penelitian tapi literasi secara lengkap dapat kita ketahui dari buku-buku yang sudah dikembangkan dan sudah di riset bertahun-tahun

Sehingga pengetahuan secara lengkap didapatkan sebagai seorang pembaca

Sebuah jurnal hanya penilaian parsial Dari jurnal tersebut sebagai referensi tetapi dasar dari penelitian adalah pengenalan secara utuh terhadap keilmuan dan diterbitkan menjadi sebuah penelitian dan pengembangan

Sehingga bagian ini perlu banyak diperhatikan untuk pengembangan pendidikan selanjutnya

Tentunya kita bisa menghasilkan sebuah masyarakat yang memiliki IQ yang tinggi dan juga pengetahuan secara lengkap

Pelatihan dengan cara pembelajaran akan meningkatkan IQ secara lengkap ini sudah mengalami banyak riset di mana IQ tersebut dapat ditingkatkan dengan pola membaca pendidikan yang tepat bukan hanya makan siang bergizi saja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun