Pada saat ini saham Astra Internasional dipegang oleh Putra Sampurna sebanyak 14,67% sebanyak 8,83% Prayogo Pangestu sebanyak 10,68% Toyota Jepang sebanyak 8,26% rompok Salim Group masih memegang saham tersebut sebanyak 8,19% Usman Atmaja sebanyak 5,99% dan sisanya ada di tangan publik hal ini dijelaskan oleh cnbc indonesia.com
Tapi bila kita menilik dengan perkembangan kendaraan bermotor kemungkinan besar adalah ketakutannya PT Astra Motor Indonesia atau PT internal Astra Internasional bersaing dengan China group di bidang otomotif yang mengembangkan mobil berdasarkan teknologi tinggi
Jepang bertahun-tahun mengembangkan mobil konvensional sedangkan China sekarang mengembangkan mobil berteknologi tinggi dan lebih kepada penggunaan elektrikal dan komputerisasi di kendaraan bermotor
Perkembangan teknologi ini memang tidak dapat dihindari oleh siapapun juga seperti halnya dulu pabrikkan handphone seperti Nokia menyerah kepada pabrikan handphone Samsung padahal pada saat itu Nokia merajai pasar handphone duniaÂ
Tapi kenyataannya setelah itu kehancuran dari sebuah perusahaan raksasa menjadi salah satu fenomena bisnis digantikan dengan handphone berbasis Android dan open source
Perkembangan handphone menjadi smartphone kemudian menjadi sebuah fenomena baru di kalangan masyarakat dan meninggalkan perangkat-perangkat berteknologi rendah
Artinya dalam hal ini sistem sudah bergerak sedemikian maju setiap industri harus mengembangkan produk-produk yang inovatif berdasarkan teknologi perusahaan sekelas Astra akhirnya merah dengan perkembangan teknologi dan penciptaan mobil-mobil listrik yang mungkin pada dekade berikutnya akan membanjiri pasar ini Indonesia
Penurunan harga saham ini signifikan terdegradasi selama 5 bulan terakhir sehingga kemungkinan besar Para investor besar PT Astra International
Pihak asing yang kemudian berusaha untuk memborong tentu saja sudah ingin memasukkan teknologi dan merubahkan sistem industri pada perusahaan Astra menjadi industri yang baru berbasis teknologi
Ini akan terasa pada Manajemen Perusahaan karena adanya perubahan-perubahan secara mendasar dari model produksi
Kemungkinan besar produksi akan diambil oleh pihak Cina karena memiliki industrialisasi kendaraan roda empat yang cukup besar dan berteknologi tinggi