Mohon tunggu...
JW
JW Mohon Tunggu... Dosen - Menulis sesuatu yang menarik sehingga kita berfikir positif

Hanya manusia biasa yang ingin mencoba mengapresiasi diri dengan menulis dan membaca secara sederhana , terkadang tulisan menerka dan menganalisa tanpa standarisasi hanya fenomena atau cerita fiksi hanya angan dan sedikit impian

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Wajarkah Gajian Maksimum 3 Juta Perbulan Masa yang Akan Datang?

18 Oktober 2024   10:03 Diperbarui: 18 Oktober 2024   10:38 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Badan pusat statistik Indonesia mengumumkan 2023 diukur berdasarkan produk domestik bruto atau PDB kita mencapai 20.892 triliun rupiah (https://www.bps.go.id/id/pressrelease/2024/02/05/2379/ekonomi-indonesia-triwulan-iv-2023-tumbuh-5-04-persen--y-on-y-.html ) artinya terjadi peningkatan 5% menurut badan statistik Indonesia 

Tapi pada saat ini kita tidak melihat PDB secara umum atau general di mana produk domestik bruto merupakan pendapatan negar

Tapi pendapatan negara ini juga kita harus imbangi dengan bagaimana memberikan rakyat makan 

Logic sederhananya adalah bagaimana orang kepala sekeluarga memberikan makanan keluarganya dengan pendapatan yang ada 

Itu di skala kecil sebagai ilustrasi tapi PDB tersebut kita bagi menjadi perkapita atau per satu orang di rumah tangga tersebut mendapatkan jatah berapa 

Seperti contohnya saya ambil dari negara tetangga Singapura PDB perkapitanya dalam tahun 2023 itu mencapai 64.714.000 per tahun artinya bila kita bagi 12 menghasilkan 5.392.833 

Bila kita konversi dengan uang rupiah dalam 15.000 per 1 dolar tentu kita akan ketemu dengan angka 75.500.000 per bulan gajian dari masyarakat Singapura 

Artinya masyarakat Singapura sebenarnya punya jatah 75 juta per bulan dan perusahaan dalam hal ini bisa menggaji seseorang 40 juta rupiah perbulan hal itu normal dilihat dari selisih tentunya pemerintahan memerlukan dana untuk operasional dan lain sebagainya menjaga stabilitas publik 

PDB per kapita dari Korea Selatan tercatat menurut ceic 33.127.800 US Dollar 

Kembali kita bagi 12 untuk menghitung jumlah perbulannya ketemu dengan angka 2.760.000 

Mari kita kali dengan 14.000 kita akan mendapatkan angka 38.649 100 per bulan gajian seorang Korea Selatan 

Wajar bila seorang yang kerja di Korea Selatan sebulannya digaji 15 juta per bulan sebagai tenaga profesional 

Atau dengan kata lain kita bicara dengan Malaysia negara tetangga kita menurut trading ekonomi PDB perkapita Malaysia adalah 11.500 dalam US Dollar maka kita coba bagi 12 lalu kita kalikan dengan 14.000 kurs rupiah akan menghasilkan 13.500.000-an 

Bagaimana dengan PDB perkapita Indonesia saya mendapati Google mengatakan PDB per kapita Indonesia hanya 4.919 d US Dollar bila kita bagi dengan 12 tentu kita akan ketemu angka 409 US Dollar bila kita kalikan dengan 14.000 maka kita ketemu dengan angka 5,7 juta saja 

Artinya itulah upah rata-rata maksimum yang bisa diterima oleh seluruh rakyat Indonesia bila dengan konsekuensi dibagi rata 

275 juta penduduk Indonesia mendapatkan gaji kira-kira seperti di atas 

Apabila di bawah hal tersebut maka tentu saja wajar-wajar saja karena tentu pemerintahan juga membutuhkan uang untuk operasionalnya 

Kebutuhan makan pemerintahan tidak sedikit diantaranya gaji pegawai negeri sipil yang harus dibayarkan setiap bulannya 

Bila pemerintahan membutuhkan sekitar 40% saja dari PDB kita untuk pembiayaan makan pemerintahan bukan rakyat maka kita akan bisa lihat kita hanya dapat menikmati sebagian kecil saja dari PDB tersebut 

Imbas dari PDB tersebut sebetulnya adalah bagaimana secara normal kehidupan bernegara mampu dibiayai oleh pendapatan dari negara tersebut 

Apa saja pendapatannya tentu saja dari produksi industri atau dari kekayaan alam yang dijual ke luar negeri 

Itu hanya 10 menit saja untuk mendapatkan dollar atau penghasilan karena kita tidak berdiri sendiri sebagai negara tetapi bersama-sama negara lain yang juga merupakan pesaing dalam bidang ekonomi 

Dalam korporasi tingkat persaingan sangat tinggi di mana percayaan tersebut dapat menimbulkan kerugian atau keuntungan 

Bagaimana kita dapat mengembangkan manajemen secara tepat serta mendaya upayakan efisiensi dan efektivitas sebuah perusahaan dalam mendapatkan laba atau keuntungan 

Sehingga tentu saja karyawan di dalam perusahaan tersebut dapat digaji sesuai dengan pendapatan yang diterima oleh perusahaan tersebut 

Tentu saja dalam perusahaan juga tidak semua pendapatan atau laba bersih diberikan ke dalam gaji karyawan tetapi tentu ada modal-model lain yang harus ditambahkan untuk peningkatan dan pengembangan perusahaan pada masa yang akan datang 

Sehingga wajah dalam perusahaan bila laba bersih nilainya 40% untuk karyawan 60% untuk pengembangan perusahaan 

Karena pada masa ini persaingan sangat tinggi juga ilustrasi itu kita bisa pakai dalam kehidupan bernegara 

Persaingan antar negara untuk lebih meningkatkan ekonominya akan semakin tampak di masa yang akan datang 

Bagaimana kita mampu beradaptasi dan mampu survival 

Bagaimana dengan cerita kita hanya mendapatkan gaji di bawah 4 juta rupiah di kota besar bila dari 6 juta kita bulatkan saja PDB perkapita Indonesia maksimum mendapatkan nilai 6 juta 

Tetapi pada kenyataannya akan dipotong 40% untuk pembiayaan negara 

Apalagi sekarang ada penambahan kementerian yang tentu saja kementerian tidak hanya satu orang tapi beserta staf dan jajarannya 

Banyak orang menganggap ini adalah sebuah obesitas dalam kementerian tapi hal itu mungkin baik untuk meningkatkan kinerja dan kemampuan kita dalam bersaing dengan negara-negara lain 

Tapi tentu harus dibiayai dengan serius salah satunya adalah menyedot PDB per kapita masyarakat 

Artinya mungkin pada masa yang akan datang PDB per kapita yang kita terima maksimum hanya di bawah 3 juta saja 

Bila ada yang tidak mendapat gaji perbulannya hal tersebut juga bukan sebuah kejanggalan atau kangen karena harus menutupi orang yang memiliki gaji karena kita sudah mengetahui jumlah maksimum penerimaan pada masa yang akan datang

Mengenai kecukupan atau tidaknya dalam penerimaan gaji selama 1 bulan kita tidak membahas hal itu di sini 

Tetapi tentunya hal ini harus banyak dipikirkan dan dianalisa lebih lanjut 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun