Dalam sebuah pembicaraan dengan teman-teman rekan-rekan saya di sebuah kedai kopi saya mendapatkan bahwa ada sesuatu yang menarikÂ
Terkadang kita masuk ke dalam suatu situasi di mana seseorang melakukan pembicaraan yang cukup serius karena mama rekan-rekan mereka diantaranya ada seseorang yang pernah menjabat sebagai salah satu Wamen gudang keuanganÂ
Sehingga tentu saja konteks tertentu Kita harus meraih pemikiran-pemikiran yang berbeda di sebuah warung kopi kecil dengan sedikit model pembicaraan yang cukup beratÂ
Salah satu hal yang diungkapkan dalam sebuah pembicaraan di warung kopi dengan harga cuma rp5.000 di daerah Bogor dan tentunya bisa mengerti dengan harga rp5.000 secangkir kopiÂ
Artinya kamu tidak ngobrol di tempat-tempat yang mewah atau tempat-tempat yang eksklusif tapi kami coba berkumpul sajalah di obrolan pos rondaÂ
Salah satu pokok pembicaraan adalah tentang nilai-nilai uang yang ada di masyarakat kita yang cenderung makin lama makin turun nilainya atau harganya dengan kata lain ada inflasi dan berbagai hal lainnyaÂ
Lalu kemudian apabila kita bercerita tentang sesuatu mata uang seperti membandingkan dolar dengan rupiah kenapa dollar itu nilainya tinggi dibandingkan nilai rupiah Â
Pertanyaan ini diajukan oleh seorang temanmu dengan ada guyon tapi tentu saja dijawab deh sebuah nilaiseriusÂ
sebuah kesimpulan bahwa uang dolar menjadi tinggi harganya karena memang laku di pasaran duniaÂ
Tingkat fleksibilitas uang di pasaran dunia itu didominasi oleh dolar. Sebagai contohnya salah satu teman kami mengambil uang rp2.000 dari kantongnya bahwa hal tersebut tentu saja tidak laku baik di Indonesia yang hanya untuk parkiran motor atau parkiran kendaraan sajaÂ
Selanjutnya mungkin kita lihat lagi dengan nilai-nilai tertentu bila kita ganti logo rp2.000 itu dengan logo dollar tentu saja ini akan berbeda nilainyaÂ