Mohon tunggu...
Julindo Hartama Purba
Julindo Hartama Purba Mohon Tunggu... Lainnya - Undergraduate Dentistry at Airlangga University

Hallo ! Namaku Julindo Hartama Purba, bisa dipanggil Jeje ,saya merupakan mahasiswa yang cerdas dan berdedikasi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga. Sebagai calon profesional medis, saya memiliki pemahaman yang mendalam tentang pentingnya perawatan gigi dan mulut, serta peran vital dokter gigi dalam menjaga kesehatan masyarakat. Keinginan saya untuk berbagi pengetahuan tentang bahaya penggunaan gigi tiruan oleh tukang gigi yang tidak berlisensi menunjukkan kepedulian yang tinggi terhadap kesehatan masyarakat, terutama dalam meningkatkan kesadaran mengenai layanan medis yang aman dan berkualitas. saya memiliki rasa tanggung jawab yang kuat terhadap profesi yang sedang saya tekuni. Hal ini tercermin dalam upaya saya untuk tidak hanya fokus pada pembelajaran teknis, tetapi juga untuk mengedukasi orang lain tentang perbedaan antara dokter gigi yang berlisensi dan tukang gigi yang tidak terlatih secara medis. saya menyadari bahwa banyak masyarakat yang masih kurang informasi mengenai hal ini, dan saya bertekad untuk menyebarkan pengetahuan yang benar agar lebih banyak orang bisa mengakses perawatan gigi yang aman dan efektif. Selain itu, saya adalah seseorang yang memiliki komunikasi yang baik, mampu menyampaikan informasi dengan cara yang mudah dipahami, terutama untuk masyarakat yang mungkin tidak memiliki latar belakang medis. Pendekatan saya yang ramah dan empatik menunjukkan bahwa saya tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga pada kesejahteraan emosional pasien, terutama anak-anak, dengan memberikan edukasi yang menyenangkan. Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, saya juga menunjukkan kemampuan adaptasi yang baik dengan memanfaatkan media sosial untuk edukasi kesehatan. Ini menunjukkan bahwa saya tidak hanya terbatas pada pengajaran tatap muka, tetapi juga mampu menjangkau audiens yang lebih luas dan lebih beragam, serta membuat informasi medis lebih menarik dan mudah dicerna. Secara keseluruhan, saya adalah sosok yang peduli, terdidik, dan penuh semangat untuk membuat perubahan positif dalam masyarakat, terutama dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya perawatan gigi yang tepat dan aman. Dedikasi saya pada profesi ini membuktikan bahwa saya memiliki potensi besar untuk menjadi seorang dokter gigi yang tidak hanya kompeten, tetapi juga sangat dihormati oleh pasien dan komunitas medis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Ketakutan Anak Terhadap Dokter Gigi, Bagaimana Cara Menghadapi Fenomena Tersebut?

5 Desember 2024   00:34 Diperbarui: 5 Desember 2024   01:13 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang Anak yang ketakutan ketika bertemu dokter gigi 

Ketakutan Anak Terhadap Dokter Gigi: Bagaimana Cara Menghadapi Fenomena Tersebut?

Bagi sebagian orang baik dewasa maupun anak-anak, pasti pernah berobat ke dokter gigi, hal ini kemungkinan bisa menjadi hal yang paling menakutkan yang hanya dirasakan ketika terjadi komplikasi pada gigi yang sudah tidak tertahankan lagi. Saya sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga, saya ingin mengangkat isu yang jarang menjadi buah bibir di kalangan masyarakat Indonesia, yakni rasa takut anak-anak kepada dokter gigi. Rasa takut terhadap dokter gigi menjadi masalah serius dikarenakan bisa menjadi penyebab penghalang besar dalam menerima pelayanan kesehatan dan perawatan gigi. Berdasarkan sejumlah survei, 5% hingga 6% dari populasi dan sekitar 16% anak-anak yang duduk di bangku sekolah mengatakan merasa takut ketika bertemu dan melakukan pemeriksaan gigi ke dokter gigi.

Sudah menjadi hal yang sangatlah penting bagi setiap dokter gigi untuk dapat menjalin hubungan batin terhadap semua pasien agar terciptanya suasana yang nyaman dan ramah, terutama pada anak anak yang di bawah umur. Dengan metode tersebut, ketakutan pasien dapat teratasi sehingga pelayanan kesehatan dan perawatan gigi menjadi baik. Membangun ikatan batin dan telepati menjadi pondasi yang kuat  sehingga terciptanya hubungan yang hangat dan ramah antara pasien dan dokter. Bagi beberapa anak-anak kerap menilai dokter gigi dari segi penampilan dan terkadang menilai setiap perkataan yang dilontarkan dari seorang. dokter, tak hanya kata-katanya saja, gerakan dan gelagat dari sang dokter juga menjadi perhatian bagi mereka.

Oleh karena itu, seorang dokter gigi harus dapat menciptakan suasana yang menyenangkan melalui ekspresi wajah yang selalu tersenyum dan sifat yang ramah hal itu akan menciptakan kesan yang menyenangkan bagi anak-anak yang bertemu ke dokter dan klinik gigi!
Menjalin  hubungan yang hangat dan ramah  seorang dokter gigi dan pasien sangatlah berguna untuk menghilangkan rasa takut yang dirasakan oleh pasien. Biasanya hal yang dapat membuat  para pasien ketakutan ketika melihat alat-alat yang digunakan oleh sang dokter seperti jarum suntik dan beberapa alat lainya yang terkadang suaranya dapat membuat beberapa pasien merasa ngilu dan merinding ketika mendengar suara alat nya di gunakan. Hal ini menjadi penyebab ketakutan yang muncul ketika masa kanak-kanak, ini adalah hal yang lumrah terjadi maka dari itu titik utama permasalahan ini dipusatkan kepada anak-anak. Ketika anak-anak memiliki kesan yang baik dengan seorang dokter gigi biasanya akan merasa lebih tenang dan berani ketika berkunjung kembali menemui sang dokter. Hal ini bisa berakibat saat masa dewasa tiba, mereka menjadi lebih peduli dalam menjaga kesehatan gigi mereka dan memiliki gigi yang kuat dan terjaga kesehatannya.

Menjaga kesehatan gigi sangatlah penting, agar dokter gigi bisa dengan sigap dalam memahami upaya apa yang harus dilakukan kepada pasien yang memandang, pilih-pilih dan memiliki rasa takut agar dapat memilih perawatan yang tepat dan berkualitas dengan cara yang memiliki pendekatan yang ramah. Sampai saat ini, tidak ada yang dapat menilai atau mendokumentasikan tentang bagaimana anak-anak memandang dokter gigi dan pelayanan kesehatan serta perawatan gigi secara menyeluruh. Akan tetapi berita informasi ini memiliki makna penting karena bisa membantu dokter gigi dalam menganalisis praktik yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pasien terutama pada pasien anak-anak.

Berikut beberapa cara agar dapat menghilangkan rasa takut. Yang paling utama sang dokter gigi bisa menggunakan media permainan agar dapat menciptakan pendekatan untuk membuat anak-anak merasa tenang dan nyaman. Salah satu contoh pendekatannya dapat menggunakan mainan seperti boneka yang dapat digunakan untuk memberikan penjelasan bagaimana alur perawatan gigi yang akan dilakukan. Tidak hanya itu memberikan hadiah lucu seperti stiker atau mainan yang menarik perhatian anak kecil saat selesai melakukan tindakan perawatan hal ini bisa membuat suasana hati sang anak menjadi berkesan dan menyenangkan terhadap dokter gigi. Disisi lain, ketika ada anak yang merasa takut hal yang paling utama dilakukan ialah melakukan teknik relaksasi seperti pengaturan nafas atau mendengarkan musik yang dapat membuat perasaaan anak tersebut merasa nyaman sehingga sang anak merasa tenang.

Dengan demikian, hal ini menjadi perhatian penting untuk bagi kita untuk menghilangkan rasa takut ketika bertemu dokter gigi, terkhusus pada pasien di bawah umur seperti anak-anak agar mereka bisa merasakan perawatan gigi yang baik. Saat hubungan terjalin dengan ramah dan hangat, anak-anak dapat merasa lebih tenang dan bisa menghilangkan rasa takut. dengan demikian, pergi bertemu dengan dokter gigi dapat berubah dari hal yang menakutkan menjadi hal yang paling di nanti-nanti, bagi seorang dokter yang memiliki pengetahuan dan penerapan bagaimana cara  yang efektif ini akan sangat berpengaruh dalam menciptakan generasi yang paham akan pentingnya menjaga kesehatan gigi sejak dini dan memiliki kepercayaan diri saat berkunjung ke praktik dokter gigi. Jadi, ayo kita jadikan kunjungan bertemu dokter gigi menjadi pengalaman yang berkesan indah bagi kita semua!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun