Dalam upaya untuk mengurangi dampak negatif transportasi terhadap lingkungan dan meningkatkan efisiensi operasional, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah tertarik untuk mengoperasikan bus berbahan bakar gas untuk layanan BRT Trans Jateng. Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah bersama beberapa badan pemerintahan Provinsi Jawa Tengah melakukan studi komparasi bus berbahan bakar gas milik SBU Trans PPD MAC di Pool Klender, Jakarta Timur (31/05)
Studi tersebut dilakukan untuk mengetahui perbandingan antara bus konvensional yang menggunakan bahan bakar fosil/minyak dengan bus yang menggunakan bahan bakar gas alam terkompresi (CNG). Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi keunggulan dan kelemahan masing-masing jenis bus dalam hal dampak lingkungan dan efisiensi operasional.
Selain manfaat lingkungan, bus dengan bahan bakar gas juga menunjukkan efisiensi operasional yang lebih baik. Bus CNG memiliki tingkat konsumsi bahan bakar yang lebih efisien dibandingkan dengan bus konvensional. Hal ini dapat mengurangi biaya operasional perusahaan dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya.
“Selain sebagai bentuk efisensi dari segi operasional, kehadiran bus berbahan gas di Perum PPD ini juga sebagai bagian dari langkah kami untuk berkomitmen dalam mewujudkan transportasi umum yang ramah lingkungan dimana Perum PPD sudah mengimplementasikan sejak tahun 2006 saat awal pengoperasian busway milik Perum PPD” ujar Joni Prasetiyanto, Direktur Perum PPD.
Kunjungan yang dihadiri langsung oleh Plh. Kepala Dinas Peruhubungan Provinsi Jawa Tengah, Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, Kepala Balai Transportasi Jawa Tengah, dan Direktur Perum PPD beserta jajarannya ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang manfaat dari penggunaan bus dengan bahan bakar gas dalam konteks lingkungan dan efisiensi operasional. Ini merupakan langkah penting menuju transportasi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H