Minggu (12/7) dilaksanakan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut oleh Juliesticha Ayu Rahmatantri, salah satu Mahasiswa Kedokteran Gigi Undip kepada Ibu-ibu PKK RT 06 RW04 Kedungmundu. Tema yang diangkat adalah Problem Kesehatan Gigi dan Mulut pada Lanjut Usia. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai RW 04 Kelurahan Kedungmundu, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang dengan tetap menaati protokol kesehatan Covid-19 yang tersedia.
Media yang digunakan yaitu poster, proyektor, juga 2 lembar pamflet yang dibagikan dan diputarkan pada dua sisi tempat duduk ibu-ibu (kanan dan kiri).
Alasan mengapa mengangkat tema 'Lansia' karena sebagian besar Ibu-ibu PKK yang hadir dalam sosialisasi ini termasuk dalam usia manula serta untuk meningkatkan wawasan dan kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Masalah yang banyak ditanyakan peserta penyuluhan adalah masalah-masalah umum yang paling banyak dikeluhkan sebagian besar lansia. Seperti Xerostomia (mulut kering), gangguan sendi, gigi berlubang, hilangnya gigi-geligi, pemakaian gigi palsu yang kurang pas, dan penyakit periodontal (jaringan penyangga gigi).
Seperti misalnya perlunya menggunakan gigi palsu saat gigi geligi mulai hilang/lepas untuk mengembalikan fungsi gigi untuk makan karena tubuh perlu gizi seimbang yang harus dipenuhi apalagi bagi usia manula yang sistem imunnya sudah rentan. "Ibu-ibu yang sudah menggunakan gigi palsu namun tidak pas juga perlu diperbaiki ya" demikian calon dokter gigi ini mengingatkan, agar nyaman digunakan juga tidak melukai jaringan lunak dalam mulut.
Perlunya menjaga kebersihan gigi dan jaringan sekitar gigi juga sangat penting seperti plak ataupun karang gigi yang tidak cepat dirawat dapat menyebabkan bau mulut, gigi berlubang maupun penyakit periodontal. Apalagi bila terjadi Xerostomia, produksi kelenjar ludah yang sudah berkurang lebih rentan terjadinya plak dan gigi berlubang. Selain itu, sisa akar gigi juga harus dicabut sebelum masalah lain muncul seperti terjadinya infeksi, infeksi inilah yang membuat kita akan menjalani perawatan yang lebih kompleks apalagi untuk penderita penyakit sistemik seperti diabetes melitus.
Selesai menjelaskan materi, kemudian kegiatan diisi dengan sesi tanya jawab. Antusiasme ibu-ibu PKK dalam keingintahuannya tentang problem kesehatan gigi dan mulut ini perlu dilanjutkan pada kesempatan yang akan dijadual kemudian. Pertemuan ditutup oleh Ibu Titik Sapto sebagai Ketua Rt 06 dengan ucapan terima kasih dan harapan semoga ada sosialisasi tentang topik yang lain dari Tim Undip.
Oleh: Juliesticha Ayu -- Fakultas Kedokteran / Kedokteran Gigi Undip
Editor : Wiludjeng Roessali
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H