Mohon tunggu...
Julied Mumek
Julied Mumek Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Unika, belajar menulis dan berbagi, menikmati hidup untuk menghidupi diri dan orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Adilkah Ini

29 Desember 2010   19:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:13 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Aku sering mendengar, merasakan,membaca, menikmati, orang-orang berkata tentang keadilan, meneriakkan slogan-slogan keadilan Negara Adil dan Makmur, merasakan orang-orang berbicara akan keadilan, membaca tulisan-tulisan penulis tentang keadilan, tapi terus terang aku tak pernah merasakan keadilan itu dari mereka-mereka.

Aku yakin mereka cuma bisa bicara, cuma bisa berteriak, cuma bisa menulis, tapi mereka sesungguhnya telah berdusta, mereka telah berbohong, karena mereka cuma bisa bicara, cuma bisa berteriak, cuma bisa menulis, tapi mereka tak pernah adil.

Kalau cuma bicara keadilan, kalau cuma berteriak tentang keadilan, kalau cuma menulis tentang keadilan, akupun bisa, karena cuma berbicara, cuma berteriak, cuma menulis, apalagi kalau cuma berdusta, apalagi kalau cuma berbohong.

Aku juga heran kenapa mereka yang suka berbicara tentang keadilan sering tak adil, mereka yang suka berteriak mengumandangkan slogan keadilan adalah mereka yang tidak adil, mereka yang suka menulis tentang ketidak adilan mereka juga tak adil, mungkin karena mereka tak adil maka mereka berkata tentang keadilan, mereka meneriakkan keadilan, mereka menulis tentang keadilan.

Kalau begitu di dunia ini tak ada yang adil, mereka yang berkata adil juga tak adil, mereka yang berteriak tentang keadilan juga tak adil, apalagi yang cuman menulis tentang keadilan pastilah menulis tentang cerita dirinya sendiri yang tak adil.

Percayalah hanya Tuhan yang adil, jadi janganlah pernah berkata adil, berteriak tentang keadilan, menuliskan keadilan, hilangkan saja dari kamus bahasamu.

Karena kamu hanya bisa bicara, hanya bisa berteriak, hanya bisa menulis tidak bisa berbuat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun