Mohon tunggu...
Julie Chou
Julie Chou Mohon Tunggu... Jurnalis - short strory author

aku adalah apa yang kamu baca, yang kamu kira, yang kamu suka, juga yang tidak

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Dongeng

14 September 2016   11:42 Diperbarui: 14 September 2016   17:55 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pernah aku bercakap-cakap dengan sebentuk rupa yang kusangka malaikat
Saat aku berenang dalam perut ibu, berdenyut di antara gelembung yang kukira udara

Kukira, itulah hidup
Senyaman, seaman rahim ibu
Tempat kuat dan hangat
Tempat aku berlindung, bermain, juga terlelap

Sampai si malaikat pembual selalu datang membawa dongeng
Tentang alam, kijang liar, gunung, juga laut
Tentang hujan, pelangi, juga angin sepoi-sepoi

Aku menendang-nendang
Ingin keluar
Meninggalkan rahim ibu
Dia mencoba menahan
Sebab masih enam bulan

Tetapi aku tak peduli
Untuk pertama kali
Aku melihat bumi bertabur kematian
Sebagian jatuh di mata ayu ibuku

Selanjutnya aku melihat badai
Yang tak pernah diberitakan malaikat pembual
Rahim ibuku serupa dongeng
Yang perlahan aku lupa bagaimana rasa dan rupanya
Inilah dongeng, yang kuberitakan turun temurun

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun