Pernah aku bercakap-cakap dengan sebentuk rupa yang kusangka malaikat
Saat aku berenang dalam perut ibu, berdenyut di antara gelembung yang kukira udara
Kukira, itulah hidup
Senyaman, seaman rahim ibu
Tempat kuat dan hangat
Tempat aku berlindung, bermain, juga terlelap
Sampai si malaikat pembual selalu datang membawa dongeng
Tentang alam, kijang liar, gunung, juga laut
Tentang hujan, pelangi, juga angin sepoi-sepoi
Aku menendang-nendang
Ingin keluar
Meninggalkan rahim ibu
Dia mencoba menahan
Sebab masih enam bulan
Tetapi aku tak peduli
Untuk pertama kali
Aku melihat bumi bertabur kematian
Sebagian jatuh di mata ayu ibuku
Selanjutnya aku melihat badai
Yang tak pernah diberitakan malaikat pembual
Rahim ibuku serupa dongeng
Yang perlahan aku lupa bagaimana rasa dan rupanya
Inilah dongeng, yang kuberitakan turun temurun
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI