Mohon tunggu...
Julie Chou
Julie Chou Mohon Tunggu... Jurnalis - short strory author

aku adalah apa yang kamu baca, yang kamu kira, yang kamu suka, juga yang tidak

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Penjual Air Mata

14 Februari 2017   10:53 Diperbarui: 14 Februari 2017   11:25 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ada perempuan
Di sepertiga malam
Menangkupkan luka dan doa-doanya
Mengalir seperti embun
Lalu matahari menguapkannya esok pagi
Seolah tak pernah terjadi apa-apa

Ada perempuan
Menjual air matanya
Sepuluh ribu tiga, katanya

***
Namanya Kembang, entah kenapa, tetapi ia lebih suka tidak disebut namanya. Katanya, nama itu jelek, terkesan sesuatu yang buruk ketika dituliskan.

Padahal, nama itu kan do'a? Padahal, kan, kembang itu harum? Padahal, kan, kembang itu banyak yang suka?

"Ada kembang yang bau busuk!" Katanya sengit.

"Kamu ngapain di sini?"

"Jual air mata."

"Ooh... " Saya mencoba memaklumi, meski tidak sepenuhnya memahami.

Saya tidak pernah bisa memahami, kok ada orang yang setiap hari menjual air matanya? Yang lebih aneh, kok ada yang mau beli juga?

Aah, itu urusannya, saya tidak ambil pusing.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun