Dari tadi bicara mengenai perempuan panjang lebar, saya mengerti bahwa kemudian akan muncul sederet pertanyaan.
“Kenapa perempuan harus menjadi prioritas pembangunan ?”
“Apa pentingnya peran perempuan, khususnya bagi negara kita ? ”
“Seberapa besar potensi perempuan bagi kemajuan ekonomi ?”
Mari kita jawab dengan data dan fakta.
Badan Pusat Statistik (2021) mencatat sebanyak 49,8% atau 135,24 juta jiwa penduduk Indonesia adalah perempuan. Menariknya, 68,52% penduduk perempuan di Indonesia berada di usia produktif (15-64 tahun). Hal ini menunjukkan bahwa perempuan merupakan sumber daya yang sangat dibutuhkan untuk mewujudkan capaian pembangunan di masa sekarang dan masa mendatang.
Stigma “perempuan ujung-ujungnya hanya di dapur” sudah tak lagi relevan. Faktanya, perempuan memiliki andil besar terhadap perekonomian nasional. Tercatat, sebanyak 60% dari Produk Domestik Bruto (PDB) bergantung pada perempuan. Luar biasa bukan ?
Kementerian Koperasi dan UKM RI mengatakan perempuan merupakan tulang punggung ekonomi nasional. Tercatat lebih dari 50% UMKM di Indonesia dimiliki dan dijalankan oleh perempuan. Berdasarkan data juga diketahui sebanyak 34% usaha menengah, 56% usaha kecil, dan 52% usaha mikro di Indonesia dimiliki dan digerakkan oleh perempuan.
Lalu, bagaimana peran perempuan dalam perekonomian global ?
Senada dengan kondisi di dalam negeri, perempuan di tingkat global juga memegang peranan penting sebagai pelaku UMKM. Human Development Report hasil kolaborasi ILO, MC Kinsey, dan IFC mencatat lebih dari 30% UMKM global dimiliki oleh perempuan. Bahkan, perempuan memiliki potensi luar biasa dalam mendukung ekonomi global.