Mohon tunggu...
Julia OktavianiHardiyanto
Julia OktavianiHardiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Young Investor

Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pertumbuhan Penduduk Kota Malang Bukan Hanya Penyebab Kemacetan

20 Mei 2019   11:05 Diperbarui: 20 Mei 2019   11:07 909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

MALANG - Kota Malang adalah salah satu kota yang populasinya cukup padat dan terus bertambah. Hal ini dikarenakan banyaknya pendatang dari luar daerah yang ingin menetap di kota ini. Selain itu, Kota Malang juga menyandang gelar Kota Pendidikan karena terdapat beberapa universitas ternama, sehingga semakin banyak para pendatang di Kota Malang. Pertumbuhan penduduk di kota ini tak dapat dihindari. 

Semakin tinggi pertumbuhan populasi di Kota ini, semakin tinggi pula jumlah kendaraan yang megakibatkan kepadatan sistem transportasi. Karena adanya pertumbuhan penduduk, maka sering terjadi masalah sosial di Kota Malang yaitu kemacetan.

 Apakah benar hanya karena peningkatan jumlah penduduk, Kota Malang menjadi semakin macet?  Ternyata tidak hanya itu, selama ini sistem transportasi Kota Malang masih belum cukup baik. Jika sistem transportasi di suatu kota besar belum cukup baik, maka jangan harap kemacetan dapat dihindari.

Ada beberapa cara untuk mengurangi kemacetan yang bisa dilakukan oleh pemkot Malang.

Yang pertama, pemkot Malang perlu memperbaiki manajemen lalu lintas. Seringkali kita melihat antrian kendaraan di jalan, ternyata penyebabnya adalah antrean putar balik. Hal-hal seperti ini dapat diperbaiki dengan memberikan jalur sendiri untuk putar balik. Kemudian, kita juga sering melihat banyaknya kendaraan yang parkir di bahu jalan. 

Hal ini karena parkir di dalam banguna sudh penuh atau pengendara malas membayar uang parkir. Maka diperlukan adanya perbaikan lalu lintas, dengan cara penertiban maupun memperlebar geometri jalan.

Yang kedua, Kota Malang dirasa perlu untuk membuat jalan lingkar agar kendaraan tidak menumpuk di pusat kota. Masyarakat yang ingin pergi ke luar kota terkadang tidak mempunyai pilihan lain selain melewati pusat kota. Kendaraan akan semakin menumpuk di pusat kota dan menyebabkan kemacetan waktu-waktu tertentu seperti saat weekend.

Yang ketiga, pemerintah bisa memperbaiki sistem transportasi umum. Selama ini, masyarakat maish enggan menggunakan transportasi umum untuk dalam kota. Di Kota Malang sendiri telah hadir mikrolet dengan berbagai trayek perjalanan. Mikrolet adalah transportasi umum kecil yang menjadi pilihan bagi kota Malang, karena kondisi geografis dan geometri jalan yang kurang lebar membuat kendaraan besar tidak cocok sebagai transportasi umum di kota ini.

Namun, yang menjadi masalah adalah kualitas pelayanan dari mikrolet itu sendiri. Dalam beberapa kasus, banyak orang yang lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi daripada menggunakan mikrolet. Maka diperlukan adanya perbaikan sistem, baik itu dari pengelolaan mikrolet, hingga kondisi fisik mikrolet agar masyarakat nyaman untuk menaiki mikrolet.

Ketiga solusi tersebut merupakan cara mengurangi masalah sosial "kemacetan" di Kota Malang. Dengan adanya sistem transportasi yang baik, maka kemacetan dapat dihindari dan pertumbuhan penduduk bukanlah menjadi masalah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun