[caption id="attachment_115389" align="aligncenter" width="300" caption="Gambar dipinjam dari www.macfamous.com"][/caption]
Berbeda dengan karyawan yang setiap bulan mendapatkan gaji, seorang pengusaha mengupayakan sendiri penghasilannya bahkan berkewajiban menggaji karyawannya. Posisinya pun berbeda, yaitu karyawan berada di zona nyaman, sedangkan seorang pengusaha bermain-main dengan zona bahaya. Bagaimana tidak bahaya, jika setiap hari mengadu nasib akankah ada pembeli hari ini ? Berapa orang ? Stok yang mesti disiapkan ?
Seringkali pengusaha terkecoh dengan perkiraannya sendiri. Persediaan stok melimpah ternyata pasar sepi. Giliran stok terbatas, ternyata pasar melimpah sehingga harus kehabisan stok. Itulah..andai pengusaha punya kemampuan untuk melihat peta hari ini misalnya barang yang keluar sekian, pembeli sekian, tentu banyak orang berlomba-lomba jadi pengusaha ya..hehe..
Apa yang perlu dilakukan seorang pengusaha adalah meraba-raba, mencoba peruntungan dan berupaya. Melihat peluang yang ada, menganalisa pasar dan menjaring pelanggan sebanyak-banyaknya. Banyak celah yang perlu dilihat. Resiko yang diambil semakin tinggi jika modal yang digunakan adalah modal yang diperoleh dari pinjaman atau hutang. Banyak hal yang perlu dipikirkan antara mengatur keuangan untuk bayar hutang, untuk kulakan barang, biaya operasional, untuk kebutuhan sehari-hari, dan lain sebagainya, semuanya diperlukan kecermatan dalam memanage keuangan.
Pusing, sudah pasti. Tapi ada beberapa hal yang bisa diambil dari segala resiko yang berat itu. Seorang pengusaha dituntut untuk bisa memecahkan masalah secara cermat. Kalaupun melakukan kesalahan, kesalahan tersebut hendaknya menjadi pembelajaran untuk langkah selanjutnya. Demikian pula, seorang pengusaha harus jeli melihat kalender event. Misalnya begini, seorang pengusaha di bidang pakaian misalnya. Permintaan pasar akan melonjak saat menjelang hari raya. Pada saat itulah, perlu dilihat trend yang sedang berkembang apa, kemudian perkiraan stok yang disiapkan berapa. Bisa jadi omset akan melonjak beberapa kali lipat dari hari biasanya.
Paling penting pula dalam suatu usaha adalah promosi dan pemasaran. Karena sebagus apapun suatu produk, kalau tidak ada yang tahu dan tidak ada yang beli sama saja bohong. Karena itu, promosi merupakan nyawa dari suatu usaha. Pengenalan produk, lokasi tempat dan segmen pasar harus dijabarkan pada saat promosi berlangsung. Potongan harga atau diskon juga menjadi daya tarik tersendiri saat promosi berlangsung.
Masih banyak hal lain dalam serba-serbi dunia usaha. Namun ini hanya gambaran sekilas. Karena saya juga masih baru di dunia usaha, masih banyak belajar. Lain kali disambung lagi. Eh, itu ada pembeli. Pamit dulu ya...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H