[caption id="attachment_202175" align="aligncenter" width="600" caption="Hiruk pikuk susana di pantai Indrayanti (Dok. pribadi Juliastri Sn)"][/caption] “Halo, dimana ? Kok nggak nunggu-nunggu.., langsung bablas aja..”
“Ini udah di pantai, dari parkiran ke kanan..”
“Lha susah nyarinya, banyak orang..udah, balik lagi ke parkiran, di mobil..”
“Ya, aku ke sana..”
Sampai di mobil, celingak celinguk, orang yang dimaksud nggak ada.
“Halo, dimana..aku dah di mobil..”
“Hehehe..udah ketemu pantainya..di arah barat..”
“Halah...kehilangan jejak lagi..”
Cuplikan percakapan via telepon diatas, real terjadi tanggal 23 Agustus 2012, pukul 15.15 WIB, lokasi di pantai Indrayanti, Gunung Kidul antara saya vs suami saya. Kronologisnya begini, suami kan nyetir, begitu sampai parkiran, saya beserta rombongan ibu dan saudara-saudara yang akan tamasya ke pantai tanpa babibu langsung ngeloyor tanpa menghiraukan suami yang masih parkir mobil. Baru sadar ketika sampai di pantai, eh..suami kemana..lalu handphone berdering dan terjadilah percakapan diatas. Namun, percakapan diatas tidak selamanya mulus, disertai dengan sinyal yang kembang kempis and baterai yang drop pula. Putus nyambung putus nyambung yang ditandai dengan bunyi tut..tut..tut...Hadeuh..perjuangan banget deh..lost contact and person pokoke..hehe..
Ok, sebelumnya saya mau nanya, “Ada yang belum tahu pantai Indrayanti ?” Pantai ini lagi naik daun lho, menjadi topik pembicaraan dimana-mana. Saya sendiri, jujur..awalnya nggak tahu menahu dimana itu pantai Indrayanti, padahal sudah dua tahun lebih domisili di Gunung Kidul. Tahunya ya, baru-baru ini.
Ketika ada teman yang nanya beberapa bulan yang lalu ke saya,”Mbak, pantai Indrayanti itu dimana sih ? Katanya bagus..”, sambil menunjukkan fotonya dari search di Google.