[caption id="attachment_101647" align="aligncenter" width="640" caption="Gambar pemandangan dari 4.bp.blogspot.com"][/caption] Hidup ini indah. Ya, sangat indah karena Tuhan telah menyediakan segala sesuatu yang kita inginkan tanpa memungut bayaran alias gratis. Nggak percaya ? Coba kita cek segala anugerah dari-Nya yang kadang tidak kita sadari bahkan seringkali malah menyia-nyiakannya.
Udara yang kita hirup tiap hari : Gratis
Coba hitung, berapa kali kita menghirup udara untuk bernafas setiap hari. Tak terhitung. Bayangkan, saat kita sakit dan harus membeli tabung oksigen untuk membantu pernafasan kita. Mahal ? Jelas.. Tuhan sudah menyediakan udara segar berlimpah di alam, tapi kita malah mencemarinya dengan polusi. Sadis ya kita..
Melihat dengan mata : Gratis
Betapa indahnya kita bisa melihat orang-orang yang kita cintai, melakukan aktivitas yang sangat terbantu dengan penglihatan. Beruntung Tuhan tidak mentakdirkan kita sebagai orang yang tuna netra atau cacat mata. Berapa rupiah yang harus kita keluarkan jika mata kita cacat ? Sudah semestinya jika kita menjaga mata ini untuk melihat hal yang baik-baik saja bukan untuk hal-hal yang tidak senonoh..Dan tidak sepantasnya jika kita menghina orang yang buta. Setiap detik Tuhan bisa membalikkan kenyataan kita yang menjadi si buta itu..
Berjalan dengan kaki : Gratis
Pernahkah kita membayangkan sebagai orang yang tak berkaki, yang harus dibantu dengan kruk atau kaki palsu untuk berjalan ? Yang selalu bermimpi untuk bisa berjalan dan berlari dengan mudahnya ? Bagaimana rasanya ? Tentu sangat menyedihkan, dan kuatkah kita saat menerima hinaan sebagai yang cacat ? Bersyukur, Tuhan mentakdirkan kaki kita utuh, normal dan sehat. Lalu kenapa kaki kita digunakan untuk menendang orang lain saat kita marah ? Sepertinya Tuhan tidak menciptakan kaki kita untuk menyakiti sesama manusia ataupun makhluk lain ciptaan-Nya.
Bicara dengan mulut : Gratis
Banyak yang tidak seberuntung kita. Tuna wicara, sulit untuk berkata-kata. Harus dibantu dengan bahasa isyarat untuk sekedar membahasakan kata : makan, mama, mandi dan bahasa sederhana lainnya. Perlu perjuangan dan proses berlatih yang lama untuk sekedar bisa didengarkan. Dan diperlukan kesabaran bagi yang melatihnya. Lalu kenapa, mulut yang mudah kita gunakan berkata-kata seringkali menimbulkan sakit hati bagi yang mendengarnya ? Bahkan tak segan mulut ini seringkali digunakan untuk mencaci maki, menggosip, bahkan memfitnah orang lain. Mulutmu, harimaumu..
Mendengar dengan Telinga : Gratis
Kita bisa mendengar, mengetahui segala info terkini dari pendengaran kita. Dibantu dengan teknologi, semakin lengkaplah pemenuhan kebutuhan kita akan hiburan. Telepon genggam misalnya. Seringkali kita terlupa, asyik menggunakan telepon genggam di jalan raya saat kita berkendara..Tanpa sadar kita telah membahayakan diri kita dan orang lain.