Mohon tunggu...
I Putu Eka Wahyu Juliasta
I Putu Eka Wahyu Juliasta Mohon Tunggu... -

Guru Matematika di SMP Negeri 1 Melaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pertanyaan Sebagai Nadi Pembelajaran Matematika

12 November 2014   18:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:58 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pentingnya Pertanyaan yang efektif dalam Pembelajaran

Dalam proses belajar mengajar, bertanya dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat memainkan peranan penting karena dapat menciptakan pembelajaran yang efektif. Karenanya, dalam proses pembelajaran peserta didik hendaknya guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang akan merangsang siswa terlibat secara aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran tersebut. Dengan adanya rangsangan dari guru berupa pertanyaan-pertanyaan maka:

omeningkatkan partisipasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran;

omemusatkan perhatian peserta didik terhadap masalah yang sedang dibahas;

omengembangkan pola berpikir peserta didik;

omenggali informasi;

omengecek pemahaman peserta didik;

omembangkitkan minat peserta didik terhadap materi yang sedang dibahas;

omenuntun proses berpikir peserta didik karena pertanyaan yang efektif yang diajukan guru akan menuntun peserta didik menuju jawaban yang benar;

Karakteristik Pertanyaan yang efektif

1.Pertanyaan tersebut hendaknya jelas, singkat dan mudah dimengerti oleh siswa;

2.Pertanyaan tersebut terfokus pada suatu masalah tertentu tentunya yang sesuai dengan tujuan pembelajaran;

3.Pertanyaan tersebut memberikan informasi yang cukup tentang apa yang ditanyakan, kecuali memang pertanyaan yang diberikan adalah pertanyaan terbuka yang memancing berbagai penafsiran berbeda dari peserta didik.

4.Dalam mengajukan pertanyaan kepada peserta didik hendaknya guru memberikan waktu yang cukup untuk berpikir sebelum menj awab pertanyaan dan memberikan tuntunan kepada mereka. Dengan demikian peserta didik mampu menemukan sendiri jawaban yang benar. Hal ini penting dilakukan karena setiap peserta didik mempunyai latar belakang dan kemampuan yang berbeda. Dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik berpikir akan melatih peserta didik mengaktifkan otaknya.

5.Pertanyaan yang diajukan hendaknya memberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk menjawabnya. Karenanya, pertanyaan tersebut disebarkan kepada semua peserta didik secara merata. Jangan menjawab sendiri pertanyaan yang diajukan sebelum peserta didik memperoleh kesempatan untuk menjawabnya, karena hal ini akan membuat peserta didik frustrasi dan mungkin tidak akan mengikuti pelajaran dengan baik.

6.Pengubahan tuntutan tingkat kognitif dalam pertanyaan.

Pertanyaan yang dikemukakan oleh guru dapat mengandung proses mental yang berbeda-beda, dari proses mental yang rendah sampai proses mental yang tinggi. Oleh karena itu, guru dalam mengajukan pertanyaan hendaknya berusaha mengubah tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan dari tingkat mengingat kembali fakta-fakta ke berbagai tingkat kognitif lainnya yang lebih tinggi seperti pemahaman, penerapan, analisis, sintetis, dan evaluasi. Guru dapat pula mengajukan pertanyaan pelacak (probing).

8.Pengaturan urutan pertanyaan

Untuk mengembangkan tingkat kognitif dari yang sifatnya rendah ke yang lebih tinggi dan kompleks, guru hendaknya dapat mengatur urutan pertanyaan yang diajukan kepada siswa dari tingkat mengingat, kemudian pertanyaan pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Usahakan agar jangan memberikan pertanyaan yang tidak menentu atau yang bolak-balik. Misalnya sudah sampai kepada pertanyaan analisis, kembali lagi kepada pertanyaan ingatan, kemudian melonjak kepada pertanyaan evaluasi. Hal ini akan menimbulkan kebingungan pada peserta didik dan partisipasi peserta didik dalam mengikuti pelajaran dapat menurun.

9.Penggunaan pertanyaan pelacak

Jika jawaban yang diberikan oleh siswa dinilai benar oleh guru, tetapi masih dapat ditingkatkan menjadi lebih sempurna, guru dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan pelacak kepada siswa tersebut. Berikut ini adalah beberapa teknik pertanyaan pelacak yang dapat digunakan.

oKlasifikasi: Jika siswa menjawab dengan kalimat yang kurang tepat, guru dapat memberikan pertanyaan pelacak yang meminta siswa tersebut untuk menjelaskan dengan kata-kata lain sehingga jawaban siswa menjadi lebih baik.

oMeminta siswa memberikan alasan (argumentasi) yang dapat menunjang kebenaran pandangannya dalam menjawab pertanyaan guru.

oMeminta kesempatan pandangan guru dapat memberikan kesempatan kepada siswa lainnya untuk menyatakan persetujuan atau penolakan disertai alasan terhadap jawaban rekannya agar diperoleh pandangan yang dapat diterima oleh semua pihak.

oMeminta kesempatan jawaban guru dapat meminta siswa untuk meninjau kembali jawaban yang diberikannya bila dianggap kurang tepat.

oMeminta jawaban yang lebih relevan bila jawaban siswa kurang relevan, guru dapat meminta jawaban yang benar dan relevan dari sis wa tersebut.

oMeminta contoh bila siswa menjawab dengan samar-samar, guru dapat meminta siswa untuk memberikan ilustrasi atau contoh kongkrit tentang apa yang dikemukakannya.

oMeminta jawaban yang lebih kompoleks guru dapat meminta siswa tersebut untuk memberi penjelasan atau ide-ide penting lainnya sehingga jawaban yang diberikannya menjadi lebih kompleks.

Pertanyaan yang Kurang Efektif

Sebuah pertanyaan akan menjadi kurang efektif jika :

1)Pertanyaan tersebut memacu jawaban serempak sehingga sulit membedakan mana peserta didik yang bisa ataupun yang belum bisa

2)Pertanyaan tidak berhubungan dengan materi, dan biasanya dilakukan berulang-ulang secara tidak sadar oleh guru, misalnya Gitu kan? Ngerti? Iya kan? Atau bersifat melengkapi kata misalnya sifat-sifat segiti......??? sehingga peserta didik menjawab serempak Gaaaa..

3)Pertanyaan langsung dijawab oleh guru tanpa memberi kesempatan pada peserta didik untuk mengemukakan jawabanya

4)Jawaban peserta didik langsung dihakimi (membenarkan atau menyalahkan) guru tanpa  menunggu tanggapan teman lainnya

5)Guru tidak memberikan umpan balik maupun penguatan saat menanggapi jawaban siswa

Tindak Lanjut

Mengingat vitalnya posisi kualitas pertanyaan yang diajukan guru dalam pembelajaran maka sangat penting bagi saya sebagai guru untuk mencatat/merencanakan pertanyaan-pertanyaan yang akan disampaikan dalam pembelajaran. Hal ini penting agar pertanyaan yang dimunculkan tidak merupakan pertanyaan spontan guru, melainkan pertanyaan yang sudah direncanakan dan sudah sesuai dengan karakteristik pertanyaan yang efektif.

Sistem branching juga sangat menarik untuk digunakan dalam menyusun pertanyaan sehingga memungkinkan kita sebagai guru memilih pertanyaan pelacak yang sesuai dengan jawaban siswa sebelumnya.

Semoga tulisan ini menjadi titik pangkal dalam memperbaiki kualitas pertanyaan yang kita ajukan dalam pembelajaran matematika.

Tulisan ini adalah Tugas Diklat Online PPPPTK Matematika Gelombang IV Tahun 2014

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun