Mohon tunggu...
Juliarni Clarisa Rajagukguk
Juliarni Clarisa Rajagukguk Mohon Tunggu... Penulis - Guru - SMK - Teknik Instalasi Tenaga Listrik

My Artikel : https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/circuit/article/view/14913/7744

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Suara Anne Frank: Kisah yang Tidak Pernah Redup

15 Oktober 2024   19:03 Diperbarui: 15 Oktober 2024   19:11 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pendahuluan

Anne Frank, seorang Yahudi yang hidup pada masa Perang Dunia II, dikenal sebagai penulis yang suaranya terus bergema hingga saat ini. Dalam diarinya, Anne mengungkapkan harapan, ketakutan, dan impian di tengah situasi yang sangat sulit. Kisahnya bukan hanya tentang perjuangan hidupnya, tetapi juga tentang kekuatan keberanian dan harapan di dalam kegelapan.

Latar Belakang

Anne Frank lahir pada 12 Juni 1929, di Frankfurt, Jerman. Keluarganya pindah ke Amsterdam, Belanda, untuk melarikan diri dari penindasan Nazi di Jerman. Namun, setelah Jerman menginvasi Belanda pada 1940, kehidupan mereka semakin sulit. Pada 1942, untuk menghindari penangkapan, Anne dan keluarganya bersembunyi di belakang sebuah perpustakaan yang dimiliki oleh ayahnya, Otto Frank. Di sinilah Anne mulai menulis diari yang kelak menjadi salah satu dokumen paling berharga dari sejarah.

Diari Anne Frank

Diari Anne, yang ditulis antara 1942 dan 1944, merekam pengalamannya selama masa persembunyian. Ia menulis tentang kehidupan sehari-hari, perasaannya, dan konflik yang dialaminya dengan anggota keluarganya dan teman-teman yang bersembunyi bersamanya. Melalui kata-katanya, Anne berhasil menciptakan gambaran yang mendalam tentang kehidupan di dalam ruang sempit dan ketegangan yang terus menerus mengancam keselamatan mereka.

Salah satu kutipan terkenal dari diarinya adalah, "Saya percaya bahwa orang pada dasarnya baik. Saya merasa bahwa meskipun semua yang terjadi, orang masih bisa baik." Kutipan ini mencerminkan optimisme Anne yang menonjol, meskipun ia hidup dalam ketakutan.

Warisan dan Dampak

Setelah ditangkap oleh Nazi pada 1944, Anne dan keluarganya dibawa ke kamp konsentrasi. Anne meninggal karena tifus di Kamp Bergen-Belsen pada Maret 1945, hanya beberapa minggu sebelum kamp tersebut dibebaskan. Namun, diari Anne ditemukan dan diterbitkan oleh ayahnya, Otto Frank, pada tahun 1947 dengan judul "The Diary of a Young Girl."

Kisah Anne Frank telah menjadi simbol perlawanan terhadap penindasan dan kekejaman. Buku diarinya telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 70 bahasa dan telah menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia. Selain itu, Anne Frank House di Amsterdam telah menjadi salah satu situs bersejarah yang penting untuk mengenang tragedi Holocaust dan untuk mempromosikan toleransi dan pemahaman antarbudaya.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun