Mohon tunggu...
Juliarni Clarisa Rajagukguk
Juliarni Clarisa Rajagukguk Mohon Tunggu... Penulis - Guru - SMK - Teknik Instalasi Tenaga Listrik

My Artikel : https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/circuit/article/view/14913/7744

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Anne Frank, Simbol Keberanian di Tengah Penindasan

15 Oktober 2024   15:45 Diperbarui: 15 Oktober 2024   16:27 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Anne Frank merupakan salah satu figur yang paling dikenal dalam sejarah Holocaust. Namanya menjadi simbol ketabahan dan keberanian di tengah kengerian Perang Dunia II. 

Melalui buku hariannya, "The Diary of a Young Girl," yang ditemukan setelah kematiannya, dunia mengenal seorang gadis muda Yahudi yang hidup dalam persembunyian selama dua tahun, menyelamatkan diri dari penangkapan Nazi. 

Anne Frank tidak hanya mengisahkan penderitaan yang dia alami, tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang kemanusiaan, harapan, dan kekuatan dalam menghadapi penindasan yang ekstrem.

Latar Belakang Sejarah

Untuk memahami kisah Anne Frank, penting untuk melihat latar belakang sejarah pada masa itu. Pada awal abad ke-20, Jerman berada di bawah kekuasaan Nazi yang dipimpin oleh Adolf Hitler. Salah satu agenda utama rezim ini adalah antisemitisme yang secara sistematis menindas dan membunuh jutaan orang Yahudi di Eropa. 

Holocaust, istilah yang merujuk pada pembantaian massal terhadap orang Yahudi, adalah salah satu peristiwa paling kelam dalam sejarah manusia.

Anne Frank lahir pada 12 Juni 1929, di Frankfurt, Jerman. Saat Nazi berkuasa, keluarga Frank memutuskan untuk melarikan diri ke Belanda pada tahun 1933. Mereka berharap dapat menghindari penindasan Nazi di Jerman, namun pada tahun 1940, pasukan Nazi menginvasi Belanda, dan kebijakan anti-Yahudi mulai diberlakukan di negara tersebut.

Persembunyian di 'Secret Annex'

Keluarga Frank memulai masa persembunyian mereka pada 6 Juli 1942 setelah Margot, kakak Anne, menerima panggilan dari Nazi untuk pindah ke kamp kerja. Mereka berlindung di sebuah ruang rahasia di gedung kantor tempat Otto Frank, ayah Anne, bekerja. 

Tempat itu dikenal sebagai "Achterhuis" atau "Secret Annex." Selain keluarga Frank, keluarga Van Pels dan seorang dokter gigi bernama Fritz Pfeffer juga turut bersembunyi di sana.

Selama dua tahun, delapan orang ini hidup dalam ketakutan yang mencekam, terisolasi dari dunia luar. Mereka mengandalkan bantuan teman-teman dekat yang secara diam-diam membawa makanan dan informasi dari luar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun