Mohon tunggu...
Juliarni Clarisa Rajagukguk
Juliarni Clarisa Rajagukguk Mohon Tunggu... Penulis - Guru - SMK - Teknik Instalasi Tenaga Listrik

My Artikel : https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/circuit/article/view/14913/7744

Selanjutnya

Tutup

Music

Musik dan Pengaruhnya pada Emosi

20 Juli 2024   08:16 Diperbarui: 20 Juli 2024   08:56 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Musik, dalam segala bentuknya, telah menjadi bagian integral dari kehidupan manusia sejak zaman purba. Dari bunyi drum pertama yang diketik di sekitar api unggun hingga komposisi simfoni megah di ruang konser, musik memiliki kekuatan luar biasa dalam memengaruhi emosi kita. Sebagaimana Harry Potter mengalami berbagai perasaan yang kompleks dalam perjalanan magisnya, kita pun seringkali mengalami perjalanan emosional yang dipengaruhi oleh alunan melodi dan harmoni yang mengelilingi kita. Artikel ini akan membahas bagaimana musik memengaruhi emosi manusia, mengeksplorasi aspek ilmiah dan psikologis dari fenomena ini.

1. Musik dan Koneksi Emosional

Musik memiliki kemampuan unik untuk menyentuh bagian terdalam dari jiwa manusia. Hal ini karena musik mampu mengaktifkan sistem limbik, yaitu bagian otak yang berperan dalam pengaturan emosi. Ketika kita mendengarkan lagu kesukaan kita atau melodi yang menyentuh, neurotransmiter seperti dopamin dan serotonin dilepaskan, memberikan kita rasa kebahagiaan dan kepuasan.

Misalnya, lagu-lagu yang melankolis seringkali menyentuh perasaan nostalgia dan kesedihan. Ini dapat dihubungkan dengan pengalaman pribadi kita atau dengan perasaan yang tidak mudah diungkapkan dengan kata-kata. Di sisi lain, musik yang ceria dan penuh semangat dapat meningkatkan suasana hati dan memberikan energi tambahan, seolah-olah kita sedang melangkah lebih ringan di sepanjang jalan kehidupan.

2. Musik sebagai Alat Terapi

Selain sebagai sumber hiburan, musik juga digunakan sebagai alat terapi dalam berbagai konteks medis dan psikologis. Musik terapi telah terbukti efektif dalam mengurangi stres, kecemasan, dan bahkan rasa sakit. Dengan memanfaatkan berbagai genre dan ritme, terapis musik dapat membantu pasien mengekspresikan emosi yang sulit diungkapkan dan merangsang proses penyembuhan.

Penelitian menunjukkan bahwa musik dapat membantu menurunkan kadar hormon stres seperti kortisol, sambil meningkatkan perasaan relaksasi dan kesejahteraan. Ini sangat berguna dalam situasi seperti pemulihan dari trauma atau penyakit kronis, di mana musik dapat berfungsi sebagai alat untuk membantu pasien merasa lebih nyaman dan terhubung.

3. Musik dan Memori

Ada hubungan yang erat antara musik dan memori. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa musik dapat meningkatkan kemampuan kita untuk mengingat informasi dan kejadian tertentu. Ini berhubungan dengan cara musik membentuk asosiasi kuat dalam ingatan kita. Misalnya, lagu yang kita dengarkan pada waktu tertentu dalam hidup kita seringkali mengingatkan kita pada peristiwa atau perasaan tertentu ketika kita mendengarkannya lagi di masa depan.

Fenomena ini sangat terlihat pada orang-orang yang menderita gangguan memori seperti penyakit Alzheimer. Musik tertentu dapat memicu ingatan dan emosi dari masa lalu, memberikan momen yang sangat berarti bagi mereka yang berjuang dengan kehilangan ingatan.

4. Pengaruh Musik pada Perilaku Sosial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun