Mohon tunggu...
Juli
Juli Mohon Tunggu... -

perempuan biasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Valentine..

9 Februari 2016   13:38 Diperbarui: 9 Februari 2016   13:55 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Februari.

Bulan yang paling di nanti banyak anak muda. Kenapa karena ada tanggal 14 di bulan ini. Valentine's Day. Ya hari kasih sayang. Nuansa pink dan hati merajai hampir semua dekorasi di pertokoan, coklat di kemas dengan indah dengan pernak pernik berwarna pink dan para pedagang  bunga bisa tersenyum lebar karena harga omset penjualan melambung tinggi.

Remaja dan dewasa mulai mereka reka acara untuk merayakan hari kasih sayang. Menyisihkan uang jajan untuk beli coklat atau setangkai mawar untuk someone special dan masih banyak lagi yang lain

Sementara itu beberapa pihak mulai melarang bahkan mengharamkan perayaan ini dengan berbagai alasan. Mulai dari ikut ikutan budaya barat yang merusak, kristenisasi, sampai pada urusan seks bebas yang katanya sering dilakukan untuk merayakan hari kasih sayang ini.

Wow..mari kita luangkan waktu sejenak untuk mencari sedikit nilai positif dari banyak yang negatif. Memilah dan memilih.

Apa sih yang jadi masalah dengan Valentine's day ini ?? Apa salahnya kita merayakan hari kasih sayang ? Gak  ada salahnya juga kita menyatakan kasih sayang kepada teman teman, keluarga, orang terdekat  ? Toh sedari kecil juga kita selalu di ajarkan untuk saling mengasihi. Tak hanya oleh satu agama tertentu tapi semua ajaran agama mengajarkan untuk mengasihi sesama manusia bahkan sesama mahluk hidup. Jadi pantaskah kita takut dan menolak merayakannya dengan alasan kristenisasi ??

Lalu ketakutan dan menolak karena budaya barat ? Coba cermati gaya hidup yang ada disekeliling kita. Dari mulai fashion, lihatlah anak anak perempuan kita yang sekarang ini merasa lebih nyaman saat menggunakan celana panjang ketimbang rok atau bahkan kebaya. Lalu kemana kita sebagai orang tua seringkali membawa anak kita untuk refreshing saat weekend ?? Jalan jalan ke mall !! Lalu olah raga apa digemari oleh kaum jet set di sekeliling kita ?? golf ?? Bukankah semua itu berkiblat ke budaya barat ??

Kemudian melarang dan mengharamkan dengan alasan perayaan hari kasih sayang ini identik dengani ajang melakukan seks bebas dikalangan remaja dan anak muda. Benarkah demikian ?? Mungkin memang benar banyak anak muda dan remaja yang melakukan seks bebas saat merayakan hari kasih sayang. Tetapi bukan berarti mereka hanya melakukannya saat hari kasih sayang. Siapa yang bisa menjamin jika tak ada perayaan hari kasih sayang maka tak akan ada seks bebas dikalangan anak muda ? Seks bebas tidak jadi hanya karena kita merayakan hari kasih sayang. Banyak faktor yang membuat anak muda out of control dalam bergaul. Kenapa ?? Karena mereka kehilangan panutan positif. Dan kurang mendapat bekal keagamaan yang kuat dari keluarga. Belum lagi tayangan tayangan kurang mendidik yang dilihat tiap hari dari televisi  yang seolah olah memberi contoh dan mengajarkan banyak hal kurang terpuji untuk anak muda dan remaja. Kepolosan mereka tergantikan oleh pengaruh buruk yang mereka dapat dari kemajuan tekhnologi dan gaya hidup. Mereka bagai terkaget kaget dan otomatis bagai kerbau dicocok hidung meniru apa yang meraka liat dan mereka rasa itu menyenangkan untuk ditiru.

Perhatikan sekeliling kita, anak anak remaja disekitar kita, lebih banyak kita temui mereka yang bagai buah yang masak lebih cepat dari waktunya. Kehilangan masa remaja yang positif. Perhatikan bagaimana mereka pacaran..hufh sebagai ibu jujur seringkali ngeri melihat cara mereka berpacaran. Terlalu lewat batas dan akhirnyabanyak diantaranya terjerumus seks bebas tanpa menyesal. Lalu fair kah jika kita menolak, melarang dan bahkan mengharamkan perayaan hari kasih sayang ??

Yang ada sebaiknya kita manfaatkan perayaan ini untuk memberi masukan positif pada generasi muda. Mengajarkan kebenaran tentang kasih pada sesama . Garis bawahi buat mereka bahwa perayaan ini bukan hanya punya kaum muda dan kekasihnya. (Tapi juga buat kaum muda yang jombooo hahaha...) Valentine's day perayaan untuk semua orang..tanpa batasan agama, umur, dan status sosial dan waktu. Kasih sayang itu universal. Arahkan mereka untuk merayakan dengan benar, nyatakan kasih sayang yang benar kepada sesama, keluarga, dan orang sekitar terdekat kita. Pada teman, pada ibu bapa, saudara dan orang2 yang sering kali kita temui setiap hari.

Jadikan Valentine's day pengingat bahwa kita harus mengasihi sesama. Karena jika tak ada pengingat maka sering kali kita lupa bagaimana kita harus tetap belajar mengasihi sesama dijaman yang serba praktis dan makin egosentris ini. Suami lupa bagaimana harus mengasihi istrinya sendiri dan seringkali malah lebih mengasihi istri tetangga dan sebaliknya. Orang tua yang sibuk dengan pekerjaan dan karier sering kali lupa bagaimana cara mengasihi anaknya dan kemudian akibatnya adalah si anak lebih merasa lebih sayang dan dekat dengan pengasuh ketimbang orang tua. Si kaya yang merasa punya segalanya terkadang tak pernah menganggap ada seorang yang  menurutnya gak selevel dengan dia, dan seterusnya dan seterusnya. Bakalan keriting jari menuliskannya satu persatu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun