Mohon tunggu...
Julianto Simanjuntak
Julianto Simanjuntak Mohon Tunggu... profesional -

.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Seni Merayakan Hidup Yang Sulit

12 September 2011   15:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:01 1095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul Buku: Seni Merayakan Hidup yang Sulit

Pengarang : Julianto & Roswitha

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (GPU)

Endorsemen: Jakob Oetama, Yohanes Surya, James Riady, dll

Cetakan : Ketujuh

SENI MERAYAKAN HIDUP YANG SULIT (RESENSI)

”Jika aparat hukum atau kepolisian menemukan pembunuh suami saya, saya akan bersaksi di depan hakim bahwa saya sudah memaafkan dia. Saya merindukan si pembunuh bisa ditemukan, supaya saya bisa mengucapkan kalimat itu dari mulut saya sendiri. Saya mau menyaksikan kasih Tuhan kepadanya,” demikian dikatakan Yulia Girsang.

Suami Yulia adalah Ferry Silalahi SH, LLM, korban penembakan saat berdinas di Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara, Palu, beberapa waktu silam. Penembakan itu terjadi di depan mata Yulia. Tak heran jika ia mengalami depresi yang berat dan tak bisa tidur (insomnia). Ia berjuang mengatasi traumanya, sampai pindah ke Surabaya, dan kemudian ke Jakarta. Dengan bantuan konselor dan psikiater yang tepat, ia berhasil dipulihkan.

Lain lagi cerita pasangan Ruli dan Ria. Setelah menikah selama lima tahun, mereka baru dikaruniai seorang anak lelaki. Tentu saja anak ini dilimpahi dengan kasih sayang yang besar. Ruli sering mengangankan bahwa ketika ia pensiun di usia 55 tahun nanti, anak semata wayangnya akan mendapat gelar kesarjanaan dan memasuki dunia kerja.

Yang terjadi kemudian tak sesuai rencana. Di usia 11 tahun, sang anak sudah mencoba narkoba dan kecanduan. Sampai usia 22 tahun, hal itu belum teratasi. Berhenti sebentar, lalu kambuh lagi. Tak sampai disitu, anak kesayangan yang dulu manis dan cerdas itu kemudian terinfeksi HIV/AIDS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun