Mohon tunggu...
Julianto Simanjuntak
Julianto Simanjuntak Mohon Tunggu... profesional -

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Gagal Jadi Ibu, Ingin Sukses Jadi Nenek

17 Juni 2011   01:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:26 1887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Julianto Simanjuntak.

Sebelum Anda menjadi  nenek, mungkin baik membaca kasus ini. Beberapa kasus klien kami yang gagal menjadi ibu ingin sukses jadi nenek. Cirinya,  Ibu ini suka intervensi ke anak soal cucunya. Inilah salah satu sumber konflik antara Ibu dan Anak yang menyakitkan setelah anak dewasa.

KASUS

Pak Stalone dan istrinya Sari (samaran) sering cekcok. Isu utamanya adalah perbedaan dalam mengasuh anak. Konflik karena perbedaan nilai dan cara. Stalone diasuh dalam keluarga yang disiplin tapi cenderung keras. Ayahnya keras dan cenderung kasar jika berbicara dengan anak. Ibunya dominan terhadap anak-anak. Suka mengatur dan mengambil keputusan untuk anak-anak, meski Stalone sudah remaja.

Beda dengan Stalone, Sari diasuh dalam keluarga disiplin tapi demokratis. Ayah Ibunya kerap menghagai pendapat pribadi anak-anaknya. Jangan heran, cara mendidik Sari cenderung demokratis.

Maka tidak heran Stalone dewasa ini cenderung keras dan kaku. Cepat tersinggung jika anak membantah. Kalau sudah marah cenderung memukul. Sebab itulah yang dia terima saat masih kecil. Sari sama sekali tidak setuju, karena baginya itu bisa menimbulkan luka pada anak. Anak mereka masih berusia 4 dan 2 tahun. Karena itu ia menegur suaminya jika memukul anak mereka yang masih balita.

Rupanya Sang nenek dari pihak Stalon mendengar dan melihat konflik ini. Si Nenek berpendirian sama dengan mantunya. Setelah tua dia sadar bahwa cara dia mendidik Stalone dulu salah.

Diapun menegur Stalone. Kerap dia mengunjungi rumah anak dan mantunya ini dan intervensi soal cucunya. Tapi Stalone tentu tidak mau terima begitu saja, dia marah kepada ibunya. Ia tidak mau disalahkan apalagi disalahkan di depan istri dan anaknya.

Tapi dasar Mama Stalone orangnya keras, dia marah kepada Stalone. Sang Nenek lalu minta supaya dialah yang mengasuh cucunya yang Bungsu. Karena Stalone kesal pada Ibunya yang sering intevensi, dia kemudian menuruti kemauan Ibunya.

Beda dengan Sari dia ingin mengasuh anaknya sendiri. Tapi apa daya, Sari tidak berdaya, sebab mertuanya keras. Di satu sisi dia iba juga pada si bungsu yang kerap dipukul Ayayhnya. Akhirnya si bungsu dipisahkan dari orangtuanya dan terpaksa tinggal dengan si Nenek.

Gagal Jadi Ibu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun