By Julianto Simanjuntak***
(Bahan Diskusi Konseling Pranikah):
Ratih berbahagia sekali karena pesta pernikahannya malam itu usai dengan baik, meriah dan menyenangkan. Mimpinya menikah dengan Bobby, menjadi kenyataan. Kekasihnya adalah pria paling popular Di kampus mereka. Hanya ada satu yang ia rasa gamang malam itu, jantungnya berdebar keras kalau dia membayangkan. Yaitu, bagaimana responnya jika Bobby mengajaknya tidur dan melakukan hubungan suami-istri.
Bagaimana tidak, Ratih anak yang lugu dan nyaris tidak pernah mendapat pendidikan seks dari orangtuanya, yang relatif kolot. Masalah seks amatlah tabu dibicarakan di rumahnya, sampai Ratih dewasa. Sementara dari cerita temannya ada beberapa versi. Ada yang bilang malam pertama itu enak sekali, ada yang bilang biasa saja. Tapi Helen, temannya yang baru menikah minggu lalu mengatakan itu menyakitkan.
Karena lugunya, beberapa temannya sempat mengejek Ratih yang mengaku masih perawan, meski sudah pernah dua kali pacaran. Sementara sebagian temannya sudah melakukan seks dengan pacar masing-masing. Bobby dan Ratih berpacaran tiga tahun, namun tidak sekalipun keduanya melanggar batas kesopanan.
MALAM PERTAMA RATIH
Malam itu sangat berkesan. Mereka berduaan di hotel yang satu paket dengan acara perkawinan mereka. Setelah ngobrol sekitar setengah jam mengevaluasi acara nikah mereka malam itu, Bobby mengeluh capek dan mengajak Ratih tidur.
Tak lama kemudian Boby memeluk Ratih, menyentuh dan mengelusnya dengan mesra. Bobby malam itu merasa sah sebagai suami, dan mengajak Ratih berhubungan seks. Ratih terangsang, senang, dan menyambut suaminya. Tapi saat Bobby melakukan lebih jauh membuka baju istrinya, Ratih merasa risih. Dia segera mengambil selimut, menutupi seluruh tubuhnya yang telanjang, “Bob, sorry ya aku agak kedinginan,” Ratih berdiplomasi agar Bobby tidak tersinggung. Malam itu, mereka menikmati malam pertama sebagai suami istri.
Boby mengungkapkan perasaan bahagianya:
“Ratih, terima kasih sayang, meski aku rasa kau masih malu, tapi aku rasakan getaran cintamu,” kata Bobby beberapa waktu kemudian. “Luar biasa, kita bisa menikmati hubungan ini sesudah kita menikah. Lama aku tergoda ingin tidur denganmu selama pacaran. Tapi aku ingat pesan ibuku, paling baik aku menikmatinya sesudah kita menikah. Aku puas, aku bangga Ratih. Kita berkali-kali menang atas godaan ini tiga tahun lamanya.”
Ratihpun ikutan curhat apa yang ia rasakan: