By Julianto Simanjuntak**
Seorang kenalan kami sudah sepuluh tahun menjadi single parent. Suaminya menikah lagi, dia memilih tetap sendiri. Myrna (samaran) di usianya yang 40 tampak menarik, enerjik dan cantik.
Myrna  membesarkan dua anaknya, satu perempuan tingkat tiga , adiknya Anton (samaran) tingkat satu. Si kakak kuliah  di kota lain, Myrna hanya berdua dengan si bungsu  di Jakarta.
Anton secara batin dekat banget dengan mamanya, apa saja dia cerita. Myrna sangat baik mendidik Anton, meski single parent. Anton yang makin besar selalu merasa jadi pelindung mamanya. Dia tidak mau mamanya sedih atau susah.
Tapi sayang, suatu hari Anton terjebak pake narkoba, ekstasi karena tawaran satu sobat dekatnya. Â Anton pake hanya kalau temannya ultah, atau lagi dugem.
Setelah enam bulan Hatinya gelisah, takut ketahuan mamanya. Pasti mamanya sedih. Di sisi lain  dia juga takut kecanduan seperti temannya Altar dan Ali (samaran). Dia berpikir harus segera cerita minta bantuan mamanya. Karena kedekatan batin dengan Myrna si bungsu inipun akhirnya ngomong.
Tentu Myrna kaget dan sedih. Sebab selama ini Anton baik, penurut,  dan rajin beribadah. Namun senang juga perasaannya karena Anton terbuka. Myrna mencoba cari solusi, minta Anton jangan dugem. Tapi Anton sulit meninggalkan dua sahabat baiknya. Dia hanya janji sama mamanya  bakalan nggak pake ekstasi lagi
Tapi Myrna membujuk Anton, kalau pergi pesta dia ikut. Awalnya Anton keberatan, merasa malu dengan teman. Namun Myrna tidak habis akal. Dia janji bakalan dandan seperti gadis umumnya, tapi tetap yang sopan. Myrna  memang menikah muda, cantik dan masih  sangat menarik di usianya yang 40 tahun.
Myrna berkata: "Anton, mama ikut dan duduk tidak dekat kamu. Kalau ada yang tanya siapa Mama, bilang saja cicimu....mama akan pake baju ketat seperti gadis umumnya.."
Myrna lalu ke Mal belanja beberapa pakaian yang membuat dia tampak lebih muda  dan santai. Seperti gadis kebanyakan. Beberapa kali Anton pesta mamanya ikut. Awalnya  Anton merasa kikuk, tapi karena dasarnya anton baik dan sayang mamanya, jadi terbiasa.
Setiap kali temannya nawarin obat di pesta, dia ingat mamanya. Anton menolak dengan halus. Ternyata dengan cara ini Myrna memenangkan anaknya dari narkoba. Menjelang imlek tahun 2004 Myrna sangat gembira, sebab Anton meninggalkan sahabatnya yang biasa ngajak dugem. Itu hadiah dan berkat besar baginya. Myrna sosok ibu yang cerdik seperti ular dan Tulus seperti merpati. Ini juga kuasa dari hubungan batin dan kasih sayang yang sudah ditabur Myrna pada Anton.