Mohon tunggu...
Julianto Firman
Julianto Firman Mohon Tunggu... profesional -

Live in Melbourne, Australia. Love people and make positive impact. Contributor website www.tautaumelbourne.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Mental Penipu di Bandara Ngurah Rai Bali

23 Desember 2014   23:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:37 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini saya berangkat dari Bandar Udara Bali menuju ke Jakarta dengan menggunakan Garuda Indonesia. Pertama-tama, saya memberikan pujian saya kepada Bandar Udara yang indah ini, kelihatannya ada renovasi besar-besaran yah ini? saya sebagai orang Jakarta agak "iri" melihat bandar udara Bali yang menurut saya pribadi lebih bagus dari Jakarta ketika blog ini saya tulis.

Namun ketika masuk kedalam saya agak bingung melihat banyaknya pilar-pilar beton dimana-mana yang membuat ruangan dalam jadi jelek. Memangnya ini mau buat film india yah?

Proses check-in di counter 21 berjalan dengan lancar dilayani dengan Mas Raditya. Terima kasih untuk pelayanan yang efektif dan informatif. Kejadian yang menarik baru terjadi ketika menuju ke gerbang keberangkatan tepat setelah check-in counter. Disini kita "dicegat" oleh meja airport tax yang besarnya Rp75.000/orang. Saya tidak ada masalah dengan biaya airport 75.000 ini karena tergolong murah. Namun menariknya adalah ketika di counter 21 check-in dikatakan saya telah bayar airport tax, karena tiket saya beli sebelum October 2014 dimana airport tax sudah termasuk.

Di meja airport tax ini, saya disuruh bayar 150.000 karena saya berangkat berdua. Lalu saya bilang bahwa tadi di counter katanya sudah termasuk karena belinya sebelum October 2014. Lalu akhirnya saya harus jalan sedikit ke counter helpdesk untuk konfirmasi. Setelah saya ke counter akhirnya mereka cek dan konfirmasi bahwa airport tax sudah termasuk. Hanya saja belum di cap di tiketnya.

Selesai konfirmasi saya berjalan lagi ke bagian meja airport tax. Kali ini di meja yang terpisah karena yang tadi saya mau masuk lagi antri panjang. Setelah saya berikan tiket saya. Eh si Mbak ini ngomong lagi. "Seratus lima puluh ribu pak". Loh? saya jadi bingung, lah ini kan sudah jelas ada capnya di tiket. Perlu diketahui di tiketnya ada 4 cap yang bertuliskan Paid! luar biasa ini. Apa maksudnya dia minta uang lagi? ah, mungkin saja capnya tidak terlihat yah.

Setelah saya bilang, sudah bayar mbak, ada capnya di tiketnya tuh. Lalu kita pun dapat melanjutkan ke proses baggage check. Lalu saya pun berpikir, apa maksudnya ini? apakah dia mencoba untuk memanfaatkan ketidahtahuan penumpang untuk mendapatkan uang tambahan? atau saja hanya sedikit kesalahan saja? Hanya dia saja yang tahu.

Menurut saya ini hal yang cukup aneh, orang kira (pikir) beli tiket pesawat berjuta-juta itu sudah bayar dan bisa naik pesawat. Eh, ternyata belum! di bandara di mintain lagi uang untuk airport TAX sebesar 75.000 untuk di bandara Ngurah Rai Bali. Bagaimana dengan di bandara lainnya? bagaimana menurut anda? saya berpikir lebih baik semua biaya nih di include atau dimuatkan saja ke dalam pembelian tiket. Tanpa harus menyiapkan meja untuk mencegat orang di bandara.

Mungkin ada pihak pengelola bandara memiliki pertimbangan lainnya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun