Mohon tunggu...
Julianto Firman
Julianto Firman Mohon Tunggu... profesional -

Live in Melbourne, Australia. Love people and make positive impact. Contributor website www.tautaumelbourne.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kebakaran di Pasar Klewer dan Infrastruktur yang Buruk

29 Desember 2014   17:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:15 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru saja terjadi kebakaran di Pasar Klewer di kota Solo. Mungkin ada berbagai alasan bagaimana kebakaran dapat terjadi dan itu bukan topik yang dibahas disini, dari beberapa teman dan sumber kejadian ini saya mendengar kabar bahwa petugas pemadam kebakaran mengalami kesulitan untuk menjangkau lokasi kerena beberapa alasan.

Salah satu alasan yang terutama adalah sulitnya menjangkau lokasi karena jalan raya yang padat dan kerumunan warga yang menghalangi mobil. Pertanyaan saya adalah: Apakah salah warga berkerumun? atau infrastruktur jalan raya kota Solo yang kecil yang tidak memungkinkan untuk mobil pemadam memiliki akses yang lebih lancar?

Pada saat menulis artikel ini saya sedang berada di Jogjakarta. 1 hari saya berkeliling di kota ini saja saya sudah bisa tahu bahwa dibeberapa tempat terdapat permukiman yang padat dan jalanan yang kecil sekali. Mungkin dahulunya jalan itu hanya dibuat bagi andong / dokar saja? sungguh terlalu sempitnya bagi 2 mobil kijang lewat saja harus bergantian ditambah orang yang parkir dipinggir (mungkin pemilik rumah).

Pola pikir jangka pendek

Tidak dapat dihindari bahwa pola pikir yang tidak memikirkan jangka panjang membuat tata kota di kota-kota di Indonesia menjadi buruk. Berbeda dengan kota-kota di luar negeri yang mempersiapkan infrastruktur yang mumpuni meskipun jumlah populasi belum ramai.

Jalan khusus bagi pejalan kaki dipersiapkan meskipun belum banyak pejalan kaki yang berjalan. Jumlah ruas jalan pun cukup luas bagi mobil dapat bergerak tanpa harus berebutan ke kiri dan ke kanan karena cukup diam di jalur yang sama saja, kita akan terus bergerak lancar. Berbeda dengan kota-kota di Indonesia yang memaksa kita mahir mencari jalan ke kiri dan ke kanan karena diam di tempat saja tidak cukup untuk membuat kita dapat mencapai tujuan.

Apakah Masih Layak?

Diartikel saya sebelumnya yang berjudul "15 Menit atau Nyawa Melayang", saya telah membahas bagaimana ambulance di kota Melbourne Australia harus mencapai korban dalam waktu 15 menit. Jika dibandingkan dengan kota di Indonesia rasanya mustahil ambulance mencapai korban dalam waktu 15 menit (kecuali diatas jam 12 malam). Sehingga tidak heran jika saya dapat mengambil kesimpulan banyaknya nyawa yang melayang karena infrastruktur yang buruk? Lalu siapa yang dapat di salahkan? dan bagaimana solusinya?

Melalui kejadian kebakaran di Pasar Klewer ini, rasanya gatal jika tidak mengambil kesimpulan yang sama. Kembali infrastruktur yang buruk? solusi. Ya kita butuh solusi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun