Mohon tunggu...
Julianti Alvita
Julianti Alvita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Mahasiswi dengan Jurusan Ilmu Komunikasi

Membaca Novel, Travelling dan Introvert

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Budaya Ingin Menjadi Istri atau Suami Idol K-pop: Obsesi Berlebihan atau Sekedar Hiburan

18 November 2024   21:00 Diperbarui: 18 November 2024   21:01 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fenomena K-pop telah melahirkan berbagai tren budaya di kalangan penggemarnya, salah satunya adalah keinginan ekstrem untuk menjadi istri atau suami idol K-pop. Obsesi terhadap para idol ini seringkali terlihat pada unggahan media sosial, komentar di forum online, hingga penggemar yang menggambarkan kehidupan ideal bersama idola. Meskipun tampak sebagai bagian dari hiburan, fenomena ini juga memunculkan beberapa isu sosial yang menarik untuk dibahas.Fantasi dan Ekspektasi Berlebihan

Idol K-pop kerap dipromosikan sebagai sosok sempurna dengan penampilan menawan, kepribadian ramah, dan kehidupan yang glamor. Mereka diposisikan sedemikian rupa untuk memenuhi fantasi para penggemar, menciptakan ilusi bahwa idola tersebut adalah sosok yang "ideal". Banyak penggemar, terutama dari kalangan remaja dan Gen Z, menganggap mereka sebagai "calon pasangan hidup" yang sempurna. Beberapa bahkan sampai terobsesi untuk bisa menikah dengan idola tersebut.

Budaya ini menciptakan ekspektasi yang tidak realistis dalam hal hubungan. Para penggemar bisa merasa bahwa idol mereka adalah pasangan impian, tanpa menyadari bahwa kehidupan yang ditampilkan oleh idol di layar kaca berbeda jauh dengan kenyataan. Idol K-pop, yang sering dikendalikan oleh agensi mereka, harus menjaga citra yang sempurna di depan publik. Sementara, dalam kehidupan nyata, hubungan manusia jauh lebih kompleks daripada yang digambarkan di media.

Bahaya Terjebak dalam Fantasi

Meskipun sebagian besar penggemar menyadari bahwa keinginan menjadi istri atau suami idol hanya sebatas fantasi, ada segelintir orang yang terjebak dalam obsesi ini. Mereka bisa menghabiskan waktu dan uang untuk mengikuti setiap detail kehidupan idol, merasa seolah-olah mereka memiliki hubungan emosional yang nyata dengan sang idola. Di sinilah masalah muncul. Ketika penggemar menjadi terlalu terobsesi, mereka bisa mengalami kesulitan untuk menjalani kehidupan pribadi yang sehat, termasuk dalam menjalin hubungan nyata dengan orang lain.

Obsesi yang berlebihan terhadap idol juga dapat berdampak buruk pada kesehatan mental. Para penggemar yang terlalu terlibat dalam dunia fantasi ini bisa mengalami rasa cemburu berlebihan jika idola mereka terlibat dalam rumor kencan atau bahkan menikah dengan orang lain. Dalam beberapa kasus ekstrem, hal ini dapat memicu perilaku beracun seperti mengungkap data pribadi atau mengirim ancaman kepada idol atau pasangannya.

Tantangan bagi Identitas Pribadi dan Relasi Sosial

Keinginan berlebihan untuk menjadi pasangan idol K-pop juga menciptakan tantangan dalam pembentukan identitas diri. Penggemar muda yang terobsesi dengan kehidupan idola seringkali kehilangan fokus pada pengembangan diri mereka sendiri. Mereka mungkin mengabaikan hubungan sosial di dunia nyata, terjebak dalam fantasi hubungan dengan seseorang yang jauh dari jangkauan mereka. Ini bisa berdampak negatif pada kemampuan mereka untuk membangun hubungan yang sehat dengan orang-orang di sekitar mereka.

Selain itu, hal ini juga menimbulkan tekanan sosial di kalangan penggemar. Beberapa merasa harus bersaing satu sama lain untuk mendapatkan perhatian idola, baik melalui dukungan finansial yang besar, hadiah mahal, atau menjadi "penggemar setia". Persaingan ini, meski tidak nyata, bisa menciptakan rasa frustrasi atau kecemburuan yang tidak sehat.

Menemukan Batas antara Hiburan dan Realitas

Pada akhirnya, fenomena ingin menjadi istri atau suami idol K-pop harus dilihat dalam konteks hiburan. Banyak penggemar yang menikmati K-pop sebagai bentuk pelarian sementara dari kehidupan sehari-hari yang penuh tekanan. Fantasi tentang menikahi idola bisa menjadi bagian dari kegembiraan mereka sebagai penggemar, asalkan mereka tetap mampu memisahkan fantasi dari realitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun