Mohon tunggu...
Julian Efriko
Julian Efriko Mohon Tunggu... -

Kau bisa bermain dengan dramamu, tapi tidak dengan karmamu.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

SBY, Permata dari Timur

12 Juni 2018   07:05 Diperbarui: 12 Juni 2018   09:25 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Permata adalah barang yang mahal. Oleh sebab itu, bagi mereka yang memegang benda tersebut pastinya akan memelihara dan menjaga benda tersebut dengan sebaik-baiknya.

Namun, ulasan saya tentang "Permata Dari Timur" bukan akan membahas tentang ragam nama ataupun kiat menjaga batu permata tersebut. Istilah tersebut saya gunakan dan saya sematkan untuk seorang pemimpin yang prestasinya diakui dunia. Dia adalah Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono atau lebih dikenal dengan sebutan SBY.

Istilah tersebut menurut saya tidak terlalu lebay dan berlebihan jika melihat segudang prestasi yang beliau terima dari dunia Inernasional. Lebih membaggakan lagi ketika pidatonya di depan para akademisi Harvard University pada tahun 2009 disandingkan dengan pidato Barack Obama, Presiden kulit hitam pertama Amerika.

Pidatonya tersebut masuk dalam buku "Word That Shook the World: Addendum-The 1st Decade of the 21st Century" karya Richard Greene. Pidato tersebut disebut sebagai salah satu pidato terbaik di abad ini. Pidato SBY ini disandingkan dengan pidato Obama dalam karya Richard Greene tersebut.

Dalam isi pidatonya tersebut, SBY menyampaikan bahwa dalam abad ke 21, tren utama di dunia adalah sikap toleransi antar umat beragama dan ras. Sikap rasisme dan diskriminasi sudah harus dihilangkan. Di akhir pidatonya, SBY meminta agar semua kalangan mau bersikap toleran untuk menciptakan dunia yang lebih baik.

Pidato yang kurang lebih selama 30 menit berlangsung di John F Kennedy Jr Forum, Kennedy School of Government Institute of Politics mendapatkan standing applause dari mereka yang hadir.

 Tidak hanya sebatas kata-kata, selama 10 tahun pemerintahan SBY ia membuktikan perkataannya tersebut dengan kebijakan dalam negeri maupun kebijakan luar negerinya.

Indonesia di bawah kepemimpinan SBY selalu turut hadir menjadi bagian dari perdamaian dunia. Beberapa kali pasukan tantara Indonesia dikirim untuk misi kemanusiaan dan perdamaian di daerah konflik. Di bawah kepemimpinan SBY juga permasalahan disintegrasi bangsa seperti Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dapat diselesaikan tanpa senjata dan pertumpahan darah.

Jika di Barat ada nama Obama yang menjadi symbol keberagaman, di Timur ada nama SBY yang mengedepankan demokrasi untuk mencapai peradaban yang lebih baik. SBY laksana permata dari timur yang harus dijaga selalu pemikran dan gagasannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun