Mohon tunggu...
Money

Tanggungjawab Audit dan Tujuan

30 November 2015   20:14 Diperbarui: 30 November 2015   20:21 1309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

 

  1. Tujuan pelaksanaan audit atas laporan keuangan.

Tujuan dari audiit biasa dari laporan keuangan oleh auditor independen adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semuah hal yang meterial , posisi keuanagn, hasil oprasi serta arus kas sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP).

  1. Tanggungjawab manajemen dalam penyajian laporan keuangan.

Tanggung jawab manajemn atas kewajaran penyajian (asersi) laporan keuangan berkaitan dengan privilege untuk menentukan penyajiaandan pengungkapaan apa yang dianggap perlu. Jika manajemen bersikeras dengan pengungkapan laporan keuangan yang menurut auditor tidak dapat diterimah, auditor dapat memilih untuk menerbitkan pendapat tidak wajar atau pendapat wajar dengan pengecualiaan atau mengundurkan diri dari penugasan tersebut.

  1. Tanggungjawab auditor dalam verifikasi laporan keuangan.

Auditor brtanggung jawab untuk merencanakan dan melakasanakan audit guna memperoleh kepastiaan yang layak tentang apaka laporan keuangan telah bebas dari salah sasji yang materilal, apaka itu disebabkan oleh kekeliruan laporan atau kecurangan. Karena sifat buku audit dan karekteristik kecuranagn , auditor apat memperoleh kepastian yang layak , tetapi tidak absolut, bahwa salah saji yang materialdapat didetiksi. Auditor tidak bertanggung jawab untuk merencanaakan atau melaksanakan audit gu na memperoleh kepastian yang layak bahwa salah saji, apaka yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan , yang tidak material bagi laporan keuangan dapat didetiksi. Adapun standar-standar tanggung jawab auditor adalah:

  1. Salah saji yang material versus tidak material
  2. Kepastian tidak layak
  3. Kekeliruan versus kecurangan
  4. Spektisme profesional
  5. Kecurangan berasal dari pelaporan keuangan yang curang versus misapropriasi aktiva
  6. Tindakan iligal yang berdampak langsung
  7. Tindakan iligal yang berdampak tidak langsung
  8. Pengumpulan bukti jika ada alsan untuk percaya bawa ada tindakan iligal yang berdampak tidak langsung
  9. Pengumpulan bukti dan tindakan lainya apabila ada alasan untuk mempercayai bahwa tindakan iligal yang bedapak langsung atau tidak langsung telah terjadi.
  10. Tindakan apabila auditor mengetahui sesuatu tindakan iligal

     4. Pendekatan siklus laporan keuangan untuk segmentasi audit

Cara yang umum untuk membagi audit adalah dengan tetap mempertahankan hubungan yang erat antara jenis (atau kelas) transsaksi dan saldo akun dalam segmen yang sama. Cara ini di sebbut Pendekatan siklus. Contoh; penjualan, retur penjualan, penerimaan kas, dan penyisihan piutang tak tertagih adalah emat kelas transaksi yang menyebabkan piutang usha meninngkat atau menurun. Logikanya dari penggunaan siklus ini adalah bahwa hal itu terkat dengan cara transaksi dicatat dalam jurnal dan diikthisarkan dalam buku besar serta laporan keuangan. Siklus itu sangat penting sehingga akan berhubngan satu sama yang lain yang membahas audit di antaranya adalah;

  1. Siklus penjualan dan penagihan
  2. Siklus akuisisi dan pembayaran
  3. Siklus pengajian dan personalia
  4. Siklus persediaan dan penggudanagn
  5. Siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali

      5. Kategori asersi manajemen tentang laporan keuangan.

Asersi manajemen (management assertions) adalah representasi peryataan yang tersirat atau diekspresikan oleh manajemen tentang kelas transaksi dan akun serta pengungkapan yang terkait dalam laporan keuangan. Auditor harus memahami asersi-asersi untuk melaksanakan audit yang memadai.

  1. Asersi tentang kelas transaksi dan peristiwa selama preode yang diaudit
  2. Asersi tentang saldo akun pada akhir priode
  3. Asersi tentang penyajiaan dan pengungkapan.

Manajemen menyatakan beberapa transaksi asersi tentang transaksi. Asersi-asersi tersebut juga berlaku pada pristiwa lain yang dicerminkan dalam catatan akuntansi, seperti pencatatan penyusutan dan pengakuaan kewajiban pensiun.

  1. Tujuan umum dan khusus audit asersi menajemen.

Tujuan umum asersi manajemen adalah tujuan audit yang berkaitan dengan saldo dan tujuan audit yang berkaitan dengan teransaksi. Ada dua perbedaan di dalam tujuan ini , pertama, seperti yang tersirat dalam istilanya, tujuaan audit yang berkaitan dengan saldo diterapkan pada saldo akun seperti piutang ussaha dan persediaan, bukan kelas teransaksi seperti penjualan dan pembelian persediaan. Kedua, ada delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo dibandingkan dengan enam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi.

Tujuan khusus asersi adalah mengilustrasikan hubungan antara asersi manajemen , tujuan audit umum yang berkaitan dengan saldo, dan tujuan audit khusus yang berkaitan dengan saldo yang diterapkan pada pesediaan Hillsburg Hardware Co ini dapat mencakup (a) perusahaan memiliki hak atas semua item persediaan yang terdapat dalam daftar dan (b) persediaan itu tidak dijaminkan sebagai agunan kecualihal tersebut diungkapkan.

  1. Bagaimana Tujuan Audit Dicapai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun