CONSIDERING MATERIALITY AND AUDIT RISK
- Konsep Materialitas.
Matrealitas adalah pertimbangan utama dalam menentukan ketepatan laporan audit yang harus dikeluarkan. Konsep-konsep materialitas yang dibahas dalam hal ini berkaitan langsung dengan konsep-konsep yang diperkenangkan dalam bab 3 yang didifinisikan sebagai berikut;
- Besarnya penghapusan atau salah saji informasi keuangan yang, dengan memperhitungkan situasinya, menyebabkan pertimbangan seseorang yang bijaksana yang mengandalkan informasi tersebut mungkin berubah atau terpengaruh oleh penghapusan atau salah saji tersebut.
Karena bertanggungjawab menentukan apakah laporan keuangan salah saji secara material, auditor harus , berdasarkan temuan salah saji yang material, menyampaikan hal itu kepada klien sehingga bisa dilakukan tindakan koreksi.
     2. pertimbangan Awal Materialitas
SAS 107 (AU 312) menngharuskan auditor memutuskan jumlah salah saji gabunngan dalam laporan keuangan yang akan mereka anggap material pada awal audit ketika sedanng mengembangkan strategi audit secara keseluruhan. Pertimbangan awal materalitas karena meskipun merupakan pendapat profisional hal itu munngkin berubah selama penugasan. Pertimbangan ini harus di dokumentasi dalam file audit.
Pertimbangan awal materealitas adalah jumlah maksimum yang membuat auditor yakin bahwa laporan keuangan akan salh saji tetapi tidak mempengaruhi keputusan para pemakai yang bijaksana, langka pertama adalah menetapkan pertibangan pendahuluan tentang materalitas, kedua, mengnalokasikan pertimbangan pendahuluan tentang materealitas ke segmen-segmen, ketiga, Mengistimasi total salah saji dalam segmen, keempat, memperkirakan salah saji gabungan, kelima, membandingkan salah saji gabungan dengan pertimbangan pendahuluan atau yang direvisi tentang materealitas. Beberapa faktor yang akan mempengaruhi tindakan pendahuluan adalah sebagai berikut;
- Materialitas adalah konsep yang bersifat relatif ketimbang absolut
- Dasa yang diperlukan untuk mengevaluasi materialitas
- Faktor-faktor kualitatif yang juga mempengaruhi materialitas
Â
     3. Alokasi Materialitas Awal ke dalam Segmen Audit.
Alokasi pertimbangan pendahuluan tentang materialitas ke segmen-segmen perlu dilakukan karena auditor mengumpulkan bukti persegmen dan bukan untuk laporan keuangan secara keseluruhan. Ketika auditor mengalokasikan pertimbangnan pendahuluan tentang materialitas ke saldo akun, materialitas yanng dialokasikan kesaldo akun tertentu itu disebut sebagai salah saji yang dapat ditoleransi. Auditor menghadapi tiga kesulitan utama dalam mengalokasikan materialitas pada akun-akun neraca;
- Auditor memperkirakan akun-akun tertentu mengandung lebih banyak salah saji dibandingkan akun-akun lainya.
- Baik lebih saji maupun kurang saji harus dipertimbangkan.
- Biaya audit relatif mempengarhi pengalokasian ini.
Pendekatan alokasi yang dilakukan oleh moore menggunakan pertimbangan pengalokasian dengan mematuhi dua persyaratan arbiter berikut yang ditetapkan oleh berger and anthony, CPA;
- Salah saji yang dapat ditoleransi untuk setiap akun tidak boleh melebihi 60 persen dari pertimbangan pendahuluan.
- Penjumlahan semuah salah saji dapat ditoleransi tidak boleh melebihi dua kali pertimbangnan pendahuluan tentang materialitas.
     4. konsep Risiko Audit.