LAPORAN AUDIT
- HAKEKAT DAN KEBUTUHAN AUDIT
Laporan audit adalah tahap akhir dari keseluruhan proses audit. Alsanya untuk mempelajarinya adalah untuk memperkenalkan berbagai jenis laporan audit karena mengumpulkan bukti. Konsep-konsep audit akan lebih berarti setelah memahai bentuk dan isi dari hasil akhir audit
Â
- BAGIAN-BAGIAN DARI STANDAR LAPORAN AUDIT
- Laporan audit standar dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
- Laporan audit bentuk baku.
- Keadakan yang menyebabkan penyimpangan pendapat dari wajar tanpa pengecualian.
- KONDISI UNTUK LAPORAN WAJAR TANPA PENGECUALIAN
- Semua laporan keuangan _neraca, laporan laba rugi , saldo laba dan laporan arus kas, sudah tercakupi dalam laporan keuangan.
- Ketiga standar umum telah diikuti sepenuhnya ddalam penugasan.
- Bahan bukti yang cukup telah dikumpulkan dan auditor tersebut telah melaksanakan penugasan dengan cara yang memungkinkan baginya untuk menyimpulkan bahwa ketigastandar pekerjaan lapangan telah terpenuhi.
- Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum ini berarti bahwa pengungkapan yang memadai telah disertakan dalam catatan kaki dan bagian_bagian lain laporan keuangan.
     4. TIPE-TIPE LAPORAN AUDIT.
- Operational audit. Audit yang berkenaan dengan efesinsi dan efektifitas sumber daya yang digunakan untuk menyelesaikan tugas, sebagaimna luasnya praktik dan prosuder yang berkaitan dengan kebijakan yang ditetapkan.
- Compliance audit. Audit yang berkaitan dengan luasnya hukum, regulasi pemerintah dan kewajiban-kewajiban lain terhadap pihak ekstrnal yang bersangkutan.
- Project management and change control audit. Sistem pengembangan audit yang berkaitan denngan tingkat efeseinsidan efektifitas berbagai tahap siklus hidup pengembangan sistem yang ada.
- Internal control audit. Audit yang berkenaan dengan evaluasi struktur pengendaliaan internal.
- Financial audit. Audit yang berkaitan dengan kewajaran laporan keuangan yang menyajikan posisi keuangan perusahan, hasil dari oprasi dan arus kas.
- Fraud audit. Proses audit yang melakukan pelacakan yang mengarah kedalam pengumpulan bukti untuk menentukan kemungkinan terjadinya kecurangan yang sedang terjadi dan untuk memecahakan masalah dengan meningkatkan pertanggungjawaban.
      5. MATERIALITAS MEMPENGARUHI PELAPORAN AUDIT
Materialitas adalah suatu pertimbangan penting dalam menentukan jenis laporan yang tepat untuk diterbitkan dalam situasi tertentu. Dalam difenisi ini digunkan tiga tingkatan yaitu:
- Jumlahnya tidak material.
  Jika terdapat salah saji dalam laporan keuangan, tetapi cendrung tidak mempengaruhi keputusan pemakailaporan, ssalah saji tersebut dianggak tidak material. Dalam hal ini pendapat tidak wajar dapat diberikan
- Jumlahnya meterial tetapi tidak menggangu laporan keuangan secara keseluruhan.
Jika salah saji di dalam laporan keuanagndapat mempengaruhi keputusan pemakai, tetapi keseluruahn laporan keuangan tersebut tersaji dengan benar, sehingga tetap berguna. Jika auditor menyimpulkan salah saji cukup material tetapi tidak mengganggu laporan keuangan secara keseluruhan, pendapat yang tepat adalah pendapat wajar dengan pengecualian.
- Jumlahnya sangat material atau pengaruhnya sangat meluas sehingga kewajaran laporan keuangansecarah keseluruhan diragukan.
  Tingkat materialitas tertinggi yang terjadi jika para pemakai dapat membuat keputusan yang salah jika mereka mengandalkan laporan keuangan secara keseluruhan. Semakin meluas pengaruh salah saji , kemungkinan untuk menerbitkan pendapat tidak wajarakan lebih besar dari pada pendapat wajar dengan pengecualian.
Â
   6. KONDISI YANG MENYEBABKAN PENYIMPANGAN