Mohon tunggu...
Julian Ramadhan
Julian Ramadhan Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Mahasiswa jurusan jurnalistik yang tidak terlalu suka menulis tetapi mencoba menulis karena ingin menuangkan ide - ide yang ada di kepala saya. penyuka olahraga sepakbola, photography and penyuka sejarah eropa

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kopi dan Gaya Hidup

2 September 2019   21:58 Diperbarui: 2 September 2019   22:11 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sekarang ini kopi sedang di gandrungi banyak orang, dari yang muda dan tua hampir menyukai kopi. Ya, bisnis kopi belakangan ini sedang naik daun. Bagaimana tidak hampir setiap sudut jalan terdapat kedai kopi atau coffee shop mejeng di jalan -- jalan. Kopi -- kopi yang ditawarkan tidak melulu kopi hitam yang pahit maupun asam, tetapi yang dijual ialah kopi yang dicampur dengan susu lalu ditambah gula sebagai pemanis. Rasa kopi susu yang manis memang sesuai dengan lidah orang Indonesia yang menyukai manis-manis. Di seluruh kedai kopi yang ada semuanya mempunyai menu kopi susu. Alasan lainnya kopi susu ini digandrungi oleh banyak orang ialah karena harganya yang murah dan terjangkau. Sudah tentu jika ada rasa enak dan murah pasti jadi barang yang laku di Indonesia.

Kedai kopi sendiri sudah menjadi bagian dari lifestyle orang -- orang di perkotaan. Mahasiswa, pekerja kantor, ataupun pengusaha jika ingin mengerjakan tugas, hangout, meeting dengan klien sudah pasti tujuan utama kedai kopi. Selain ingin menyeruput kopi, ada lagi fasilitas yang biasanya disediakan untuk mahasiswa-mahasiswa yang ingin mengerjakan tugasnya, yaitu wifi. Kebutuhan internet menjadi ladang kedai kopi dalam menarik minat pembeli selain mencicipi kopi yang disediakan. Beli kopi susu dengan harga 20 ribu lalu ditambah koneksi wifi yang cepat dan mengerjakan tugas sampai 3-4 jam, worth it bukan ? hehe.

Namun untuk menambah daya tarik masyarakat, kedai kopi sekarang sudah merubah desain kedai mereka dengan merubah konsep ruangan, tempat yang unik dan mempunyai spot bagus untuk swafoto. Hampir di setiap kedai kopi mempunyai spot foto yang menarik dan mempunyai vibes yang bagus. Perkembangan teknologi terutama cepatnya media sosial dan banyak pengguna media sosial ingin mengbagikan aktivitas mereka di media sosial menjadi ladang bagi para pengusaha coffee shop untuk merubah konsep tempat yang berarah ke instagramable. Sebagai media sosial yang sedang naik, instagram jadi wadah untuk membagi momen dan aktivitas.

Lalu apakah kedai kopi sudah kehilangan jati diri sebagai kedai yang menservice untuk mensajikan kopi terbaik untuk penikmat kopi atau berubah menjadi ke arah yang lebih menguntungkan profit dan benefit yang tinggi. Itu semua sudah menjadi permainan bisnis, jika kedai kopi tetap mempertahankan hanya menjual kopi hitam saja mungkin akan mengalami kemunduran atau bahkan bisa tutup, karena lidah orang Indonesia yang memang tidak terlalu suka dengan yang pahit maupu  asam. Kedai kopi sekarang lebih menjual kopi yang memang dinikmati oleh orang banyak dan melakukan pemasaran yang dinamis agar kedai kopi dapat bertahan lama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun