"Karena murid yang cerdas dididik oleh guru yang sejahtera."
Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Julukan tersebut diberikan bagi guru tentunya bukan tanpa alasan. Bagaimana tidak, seorang guru yang sangat berjasa dalam mencetak generasi penerus bangsa ini. Guru dengan segala macam persoalan yang masih mencekengramnya tetap mendedikasikan dirinya untuk bangsa dan negara ini.Â
Panggilan jiwa untuk mendidik anak bangsa bukan hanya sekedar mentrasformasikan ilmu pengetahuan bagi anak didiknya, akan tetapi lebih daripada itu. Ia juga dituntut untuk bisa membentuk kepribadian anak yang bermoral dan beretika. Adalah suatu upaya guru yang tidak bisa dinilai dengan materi.Â
Persoalan kesejahteraan guru di negeri ini masih menyisakan PR yang tidak berkesudahan. Kerapkali kita masih mendengar guru-guru yang diberikan upah masih jauh dari kata layak. Persoalan kesejahteraan guru di negeri ini seakan tidak mendapatkan penyelesaian.
Seperti julukannya, guru tidak menuntut harus diberikan rewards atau hadiah atas jasanya dari murid-muridnya. Karena jasa seorang guru tidak dapat dinilai dengan hadiah. Sehingga, tidak pantas rasanya bagi kita untuk mempermasalahkan boleh atau tidaknya memberikan hadiah kepada seorang guru apalagi karena diindikasikan sebagai gratifikasi.
Terlepas dari persoalan gratifikasi ataupun tidak, hadiah yang pantas seharusnya diberikan kepada guru-guru dengan meningkatkan kesejahteraan mereka. Jangan lagi ada guru mengabdi bertahun-tahun hanya diberikan upah yang tidak layak. Karena bagaimana mungkin ia bisa memberikan pendidikan yang memadai sementara ia saja masih dihantui dengan keterbasan. Karena sejatinya, murid yang cerdas dididik oleh guru yang sejahtera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H