Mohon tunggu...
Julianda Boangmanalu
Julianda Boangmanalu Mohon Tunggu... Lainnya - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk memahami dan suka pada literasi

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kucing Sahabat Peradaban Manusia

20 Agustus 2022   12:53 Diperbarui: 20 Agustus 2022   12:55 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejarah peradaban manusia tidak bisa dilepaskan dari keberadaan kucing dalam kehidupan manusia itu sendiri. Banyak bukti penelitian yang mengungkapkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, keberadaan kucing diterima dalam kehidupan manusia karena dianggap memberi manfaat, begitu juga sebaliknya.

Hubungan simbiosis mutualisme tersebut telah terjalin sejak lama, hingga keberadaan kucing secara alamiah memberi banyak manfaat dalam kehidupan manusia. Hal yang sama juga diungkap dari hasil riset jurnal Nature Ecology and Evolution (19/6/2017), bahwa manusia dan kucing bisa akrab karena saling menguntungkan.

Awalnya, keuntungan yang diperoleh dari memelihara kucing pada masa dikenalnya pertanian sekitar 10 ribu tahun lalu, adalah dapat memberi manfaat untuk mengendalikan hama tikus.

Selain sebagai pengendali hama, kucing juga dianggap sebagai objek bernilai simbolik dan sebagai hewan ramah pendamping bagi manusia.

Melansir meowmagz.com, proses migrasi kucing dari alam liar ke lingkungan sekitar manusia terjadi dalam dua gelombang. Gelombang pertama terjadi di Fertile Crescent sebuah kawasan di Asia Barat, dan gelombang kedua terjadi di Mesir.

Sejak itu, penyebaran jejak kehidupan manusia hingga ke berbagai belahan benua di dunia, selalu disertai dengan keberadaan kucing.

Dalam sejarah Islam, kucing memiliki tempat yang istimewa dalam sejarah kenabian. Seorang sahabat nabi Muhammad SAW --Abdurrahman bin Shakhr ad-Dausi --sangat menyukai dan cinta pada kucing. Bahkan, saat itu, ia dijuluki sebagai Abu Hurairah (Bapak Kucing).

Baca juga: Makam Belanda

Karena dicintai oleh sahabat nabi, maka dimaknai juga bahwa Rasulullah SAW juga mencintai kucing sebagai hewan peliharaan.

Bahkan, Nabi pernah bersabda "Ada seorang perempuan yang masuk ke dalam neraka karena perkara seekor kucing. (Kucing) itu dia ikat (sampai mati). Dia tidak memberinya makan. Tidak pula membiarkannya lepas sehingga bisa mencari makan sendiri, (sekalipun) serangga-serangga di tanah." (HR Bukhari Muslim).

Oleh karenanya, keberadaan kucing dalam Islam sebagai hewan yang dimuliakan, bahkan bagi umat, bisa jadi sebab ke surga atau neraka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun