Maroko baru saja diguncang gempa bumi berkekuatan 6,8 magnitudo pada Jumat (8/9/2023) malam. Gempa tersebut terjadi di wilayah Marrakesh-Safi, Maroko, dan menyebabkan kerusakan parah di kota-kota di dekat pusat gempa.
Sedikitnya 1.000 orang tewas dalam gempa bumi tersebut, dan ribuan lainnya terluka. Ratusan bangunan runtuh, termasuk rumah-rumah, sekolah, dan tempat ibadah. Banyak orang yang masih terjebak di bawah reruntuhan, dan upaya penyelamatan masih berlangsung.
Gempa bumi ini merupakan salah satu bencana alam paling mematikan dalam sejarah Maroko dalam beberapa dekade terakhir. Bencana ini telah menimbulkan krisis kemanusiaan yang besar, dan dunia harus turun tangan untuk membantu para korban.
Kengerian Gempa Bumi
Gempa bumi tersebut terjadi pada malam hari, saat banyak orang sedang tertidur. Tiba-tiba, guncangan dahsyat mengguncang tanah, membuat orang-orang berlarian ketakutan. Bangunan-bangunan runtuh, dan orang-orang terkubur di bawah reruntuhan.
Salah satu korban gempa bumi adalah seorang wanita muda bernama Fatima. Fatima sedang tertidur di rumahnya di kota Amizmiz, dekat pusat gempa, ketika gempa bumi terjadi. Rumahnya runtuh, dan Fatima terkubur di bawah reruntuhan selama lebih dari 12 jam.
Fatima akhirnya berhasil diselamatkan oleh tim penyelamat, tetapi dia mengalami luka-luka serius. Dia harus dirawat di rumah sakit selama beberapa minggu.
Dunia Harus Bersatu
Gempa bumi di Maroko adalah pengingat bahwa bencana alam dapat terjadi di mana saja, kapan saja. Dunia harus bersatu untuk membantu para korban bencana, tanpa memandang ras, agama, atau kebangsaan.
Negara-negara di seluruh dunia harus memberikan bantuan kemanusiaan kepada Maroko. Bantuan tersebut dapat berupa makanan, air, tempat tinggal, obat-obatan, dan bantuan medis.
