Mohon tunggu...
Julianda Boangmanalu
Julianda Boangmanalu Mohon Tunggu... Lainnya - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Suka literasi untuk lebih memahami

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Fenomena Bjorka dan Runtuhnya Kepercayaan Publik terhadap Pemerintah

13 September 2022   08:01 Diperbarui: 13 September 2022   08:10 982
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hacker Bjorka. /Kolase foto Twitter/@bjorkanism dan Reuters/Kacper Pempel 

Dalam cuitan lainnya, ia juga menolak tuduhan bahwa apa yang ia lakukan saat ini adalah sebagai bentuk pengalihan isu dari kasus Ferdi Sambo yang tengah bergulir, dan menyatakan bahwa ia tidak mengenal Ferdi Sambo.

Cuitan selanjutnya, ia menjelaskan bahwa motivasinya melakukan tersebut karena punya misi untuk membantu bagi warga negara indonesia yang membutuhkan bantuan yang ingin menghubungi dan ingin bertanya kepada pimpinannya.

Namun yang mengejutkan adalah, meski pemerintah sudah menerangkan bahwa klaim peretas Bjorka tersebut adalah tidak benar, namun warganet banyak yang percaya Bjorka.

Ini seolah pertanda bahwa apapun yang dilakukan pemerintah terkait hal ini, warganet tidak mempercayainya. Masyarakat seolah hilang kepercayaan terhadap pemerintah atas kebijakan yang dilakukan terasa jauh dari transparansi, akuntabel, dan partisipatif.

Lebih memilih mempercayai peretas Bjorka walaupun disadari bahwa apa yang dilakukan juga adalah sebuah perbuatan yang tidak benar dan melanggar hukum. 

Fenomena Bjorka menjadi fenomena sosial yang tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Karena akan berdampak luas bagi kepercayaan publik pada pemerintah. Dalam setuasi ini akan berdampak buruk bagi kondisi keamanan dan keberlangsungan jalannya roda pemerintahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun