Hari itu saat aku mendengarkan lagu, "Pupus". Lirik awal dari lagu tersebut sudah cukup menampar perasaanku, lirik demi lirik kudengarkan dengan seksama sambil memasukkannya ke lubuk hati. Lagu itu kuputar berulang kali, dan aku mulai berpikir, apakah cinta yang aku rasakan selama ini seperti itu. Rasa yang hanya percuma saja jika dibiarkan tumbuh di dalam hati, karena hanya satu pihak yang merasakan.
Baca juga: (
Me Before You Eps 1
)
Belum lama aku juga baru saja chating dengan Andi, ya Andi, laki-laki yang aku kagumi dan juga disukai cewek cewek lain.Dia tidak terlalutampan,tapi dia memilikibanyak talenta yang disukai banyak cewe-cewe. Saat itu,Andi baru saja memiliki pin BBM, Untuk pertama kalinya kami chatingan. Awalnya dia hanya meminta untuk mengkomfirmasi pin nya,entah bagaimana kami jadi asyik chatingan sampai larut malam.
Tak lama Andi menjadi berbeda dari sebelumnya, Yang awalnya perhatian menjadi dingin,dia juga menjadi jarang aktif.
Beberapa minggu berlalu,Tiba-tiba Andi menjadi sering aktif dan ngechat aku yaitu saat ujian akhir semester.Andi hanya bertanya tentang semuayang bersangkutan dengan ujian dengan tujuan membantunya.
Sempat berfikir bahwa Andi hanya ingin dekat denganku saat dia memerlukan bantuan dariku. Aku pun juga pernah menyindir Andi perihal tersebut, tapi Andi bilang bahwa itu hanya perasaanku saja, karena Andi merasa bahwa selama ini dia selalu baik padaku. Tapi aku rasa perkataan Andi tersebut hanyalah sebuah tameng pelindung baginya agar aku tetap ingin membantunya.
Baca juga: (
Sukses
)
Ya, aku sadar bahwa aku bukanlah wanita yang hebat, aku kalah dengan wanita wanita lain yang juga menyukai Andi, seperti Cut, yang lebih pandai, Risna yang jauh lebih kaya, Salsa yang lebih anggun, dan Gia yang lebih pemberani. Tapi ada satu hal yang aku yakini bahwa aku lebih unggul dari wanita wanita itu, yaitu rasa sayangku kepada Andi Mungkin kalian akan tertawa mengetahui kelebihan dariku, ya, rasa sayang, bisa apa dengan hanya modal rasa sayang di zaman sekarang? Ya, aku paham akan itu.
Perasaanku ini hanyalah penjara bagi diriku, ini semua percuma saja, hari demi hari di dunia nyata gerak tubuh Andi juga seperti mengatakan bahwa dia tidak menyukaiku. Ya memang aku yang terlalu pede untuk tetap menjaga rasaku ini. Padahal semuanya percuma saja. Mau aku sekeras apa pun bertahan, kalau Andi bukan buat aku ya gak bakal aku bisa bersamanya.