Mohon tunggu...
Juliana Nasution
Juliana Nasution Mohon Tunggu... -

mahasiswa universitas muhammadiah jakarta,suka nulis,motret,creativ tv @julinanasution, IG: juliana_nasution

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Senyum

4 September 2014   12:23 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:39 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tuhan bukanya saya menggeluh dalam menjalankan segala cobaan mu ini. Saya tau bahwa engkau tak kan memberikan suatu coban yang tak mampu dilalui oleh umatnya.

Setiap masalah yang kau berikan kepada ku dan keluarga ku ini, kami ini mencoba untuk menerima dan iklas segala pemberian mu ini, tapi terkadang di hati ini bertanya tanya kapan masalah ini selesai sampai kapan ya tuhan, tak ingin rasanya berlarut larut dalam masalah ini ya tuhan,” dan aku berfikir, bahwa masalah ini tak akan berhenti disini, karena ketika masalah satu tuntas masih banyak masalah masalah di depan kehidupan kita yang pasti kita jumpai dan merasakan yang lebih lebih dari masalah pertama itu. Selalu ada makna indah dari setiap permasalahan yang selalu ku lewatkan, dan setiap permasalahn yang muncul di permukan slaid kehidupan saya ini akan ada makna yang sedalam dalamnya.

Mungkin tuhan memberi permasalahan ke dalam selaid selaid kehidupan aku ini, supaya aku berfikir lebih dewasa lagi, berfikir lebih matang untuk mengambil  alasan keputusan, kesepakatan.

Ingatlah tuhan selalu mempunyai rencana rencana besar,yang tanpa kita duga duga,terus lah berfikir positif thinking, apaun masalahnya tetaplah tersenyum, karena senyum itu obat yang ampuh kita sedang galau.

Di jika apa bila kalian sedang bete, kesel, emosi, apaun itu permasalahnya tersenyumlah, sesungguhnya apa bila jika lau kalian tersenyum, itu membuat saraf saraf otak kalian, menjadi positif yang tadinya lagi maarah marah, bisa meringankan saraf otak otak kalian.

Tertanda

ANA ART.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun