Mohon tunggu...
Juliana
Juliana Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar dan Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Asal Mula Gunung Mampungu/Pagu siam

7 Februari 2024   21:41 Diperbarui: 7 Februari 2024   21:52 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Gunung pagu siam adalah gunung yang terkennal di tapang tanjung karena ini tempat jubata yang atas kepercayaan kami orang setempat. gunung pagu siam merupakan gunung yang diakui sebagai tempat orang orang membuat persembahan atas kepercayaan setempat. Pagusiam merupakan gunung jubata (Tuhan) gunung ini gunung kepercayaan orang-orang setempat karena anggapan gunung ini gunung yang memberikan kekuatan dalam hidup/rezeki dalam berkerja .gunung ini berpengaruhi dengan nama ripak'ng mempago/ salampas buah siam.

gunung pagu siam ini dari tahun ke tahun atau turun temurun di akui sebagai gunung beraji/gunung yang dibawah kaki gunung ini dulunya sebagai tempat tinggal/perkampungan sejak tahun 1910 -1925. karena di bawah gunung ini masih bekas tembawang dan banyak tanaman sebagai bukti. gunung paku siam adalah gunung yang merupakan penghasilan kayu yang bagus dan baik seperti, keladan ,tengkawi, macang ,berngkirai dan kayu lain nya yang bagus untuk bahan bangunan . sekarang gunung ini tetap di jaga dan dilestarikan sehingga masayakat setempat masih memiliki keberadapan dan kebudayaan setempat. bukit pagusiam merupakan gunung yang menjadi ciri has dan kepercayaan masyarakat setempat yang masih memiliki hal mitis dan cerita legenda orang tua dulu nya sehingga masih turun temurun sampai sekarang,gunung pagusiam juga masih banyak beragam hewan seperti babi hutan,monyet, orang hutan dan burung engang sebagai ciri has kebudayaan suku dayak. gunung ini masih hanya dikenal di wilayah masyarakat setempat dan belum dikenal baik di kabupaten maupun nasional. maka SDN 16 Tanjung di jadikan jalan gunung pakusiam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun