Mohon tunggu...
Juliana Ayu Puspita Dewi
Juliana Ayu Puspita Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa Unram

Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentas dan Diskusi Budaya Yang Bertema Harmonisasi Budaya di Sembalun Lawang yang Dilakukan Oleh KKN-PMD Sembalun Lawang

19 Agustus 2024   17:05 Diperbarui: 19 Agustus 2024   17:48 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KKN-PMD SEMBALUN LAWANG 2024

Pada hari kamis, tanggal 15 Agustus 2024, di halaman camping ground Sekolah Alam Rinjani (SAR) yang luas dan nyaman dengan disuguhkan pemandangan gunung rinjani, berlangsung pentas dan diskusi budaya dengan tema " Harmonisasi Budaya". Acara ini diselenggarakan oleh mahasiswa KKN-PMD Sembalun Lawang yang berkolaborasi dengan Sekolah Alam Rinjani (SAR). Acara ini dihadiri lebih dari 50 orang yang dimana terdiri dari anggota Sekolah Alam Rinjani (SAR), perangkat desa Sembalun Lawang, dan KKN-PMD se-kecamatan Sembalun. 

Pentas dan diskusi budaya dimulai dengan pembukaan dari ketua KKN-PMD Sembalun Lawang. ia memberikan latar belakang tentang program kerja yang dilakukan oleh KKN-PMD Sembalun Lawang yaitu pembuatan BeanBag dari sampah. Selain itu, acara di lanjutkan oleh sambutan dari perwakilan perangkat desa sekaligus anggota Sekolah Alam Rinjani, beliau menyampaikan pesan-pesan tentang pentingnya menjaga kelestarian budaya yang ada menyatakan bahwa budaya bukan hanya tentang tradisi dan adat istiadat, tetapi juga tentang cara hidup yang beragam dan unik yang dapat saling menghargai dan belajar dari satu sama lain yang ada di Sembalun lawang. 

Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan diskusi yang di sampaikan oleh ahli sejarah Sembalu  Lawang yaitu bapak Martawi, S.Pd., M.Pd. Diskusi ini membahas tentang berbagai aspek harmonisasi budaya, mulai dari sejarah awal mula Sembalun lawang, pengaruh globalisasi terhadap budaya lokal hingga bagaimana kebuadayaan ini masih bertahan di Sembalun Lawang. Selain itu juga, ia menyatakan bahwa bagaimana budaya lokal dapat berinteraksi dengan budaya lokal dan budaya global 

Setelah diskusi, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dihadiri oleh penonton. Penonton dapat bertanya langsung kepada narasumber terkait diskusi tentang sejarah Sembalun Lawang. sesi tanya jawab ini sangat disambut antusias oleh penonton yang dimana ada 5 orang penonton yang bertanya langsung ke narasumber sehingga sangat berguna untuk memberikan kesempatan bagi penonton untuk memahami lebih lanjut tentang topik yang dibahas. 

Diskusi ini berakhir dengan pementasan yang menampilkan gendang beleq dan tari cupak gerantang yang dipertunjukkan oleh persatuan dari kelompok (Skaha). Perpaduan kedua musik dan tarian tradisional ini sangat menarik yang dimana tarian ini menampilkan gerakan-gerakan yang unik dengan diselingi dengan pembicaran antara dua penari yang menceritakan permasalahan keluarga dengan latar belakang tradisi lombok yang diiringi oleh alunan gendang beleq. 

Setelah pementasan, acara ditutup dengan penyerahan sertifikat kepada pemateri dan sesi foto bersama dengan para tamu dan pemateri. Pentas dan diskusi kebudayaan ini merupakan langkah awal dalam membangun komunitas yang lebih harmonis dan beragam. Kami berharap acara ini dapat menjadi inspirasi bagi semua orang untuk lebih menghargai dan memahami kebudayaan lainnya. Mari kita jadikan harmonisasi budaya sebagai nilai utama dalam kehidupan sehari-hari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun