"MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN PENGGUNAAN MEDIA LIVEWORKSHEET"
1. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dikutip dari laman Kemdikbud, dalam pembelajaran, refleksi adalah kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar dalam bentuk penilaian tertulis ataupun lisan oleh guru untuk peserta didik, dan oleh peserta didik untuk guru, untuk mengekspresikan kesan konstruktif, pesan, harapan, dan kritik terhadap proses pembelajaran. Dengan adanya refleksi, akan diperoleh informasi positif tentang bagaimana guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, serta menjadi bahan sejauh mana hasil belajar tercapai.
Kegiatan refleksi merupakan kegiatan yang sangat penting untuk mengontrol tindakan guru, guru dapat melihat apa yang masih perlu diperbaiki, ditingkatkan atau dipertahankan. Aktivitas refleksi ini pula dapat digunakan untuk peninjauan pada suatu kelas sehingga mendapatkan gambaran kondisi dari sebuah kelas. Hal ini membuat potensi setiap indivuidu dan sebuah grup bisa lebih terlihat. Untuk meningkatkan kualitas pendidik, tentunya perlu adanya refleksi diri baik terhadap pembelajarannya maupun refleksi terhadap sikap diri sendiri. Guru menyampaikan segala kegiatan atau pengalaman yang telah dilakukan untuk didiskusikan dengan observer atau peneliti, guru menyampaikan segala apa yang telah dirasakan dan menyampaikan sejauh mana progress atau kemajuan dari tindakan yang dilakukannya (Arikunto, dkk, 2009:19-20).
Definisi refleksi dalam bukunta How We Think (1993), Dewey menguraikan pemikiran refleksi sebagai satu cara menghadapi situasi bermasalah. Seseorang itu akan melalui proses aktif dan sadar dengan memikirkan masalah secara refleksi dan menyelesaikannya secara praktik. Dewey (1993) mendefinisikan pemikiran refleksi sebagai "active, persistent, and careful consideration of any belief or supposed form of knowledge in the light of the grounds that support it and the further conclusions to which it tends" (p.9). Dengan arti kata lain, seseorang boleh mengubah suatu keadaan keraguan, konflik, dan gangguan yang dialami kepada keadaan yang nyata, tenang, dan harmonis. Menurut Dewey proses Manusia berfikir bermula dengan permasalahan yang dihadapinya atau keraguan yang dirasai atau dihadapi seseorang. Selagi hubungan kita dengan persekitaran berada dalam keadaan kita berpikir sepenuhya.
Dalam hal ini saya akan mendeskripsikan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan untuk penelitian praktik pengalaman lapangan pada pertemuan 1 dan 2. Penelitian tersebut  membahas tentang peningkatan hasil belajar peserta didik dalam materi Sistem Peredaran Darah Manusia. Kegiatan reflreksi ini, guru lakukan terhadap kelas XI yang menjadi kelas yang diampu berjumlah 30 peserta didik dengan 20 peserta didik perempuan dan 10 peserta didik laki-laki, dengan judul Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik dengan Menerapkan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Penggunaan Media Liveworksheet.
Berdasarkan hasil pengamatan pada saat pembelajaran sebelumnya, hasil belajar peserta didik kelas XI masih belum mencapai KKTP yaitu 75. Hal itu dapat dilihat dari hasil penilaian diagnostik kognitif diawal pembelajaran pada materi alat dan mekanisme sistem peredaran darah manusia, peserta didik. Berdasarkan hal tersebut, salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran PBL dan media Liveworksheet pada pengerjaan LKPD-EL.
B. TUJUAN REFLEKSI
Adapun tujuan refleksi diri penelitian praktik pengalaman lapangan ini sebagai berikut:
a. Menilai respon peserta didik dalam sebuah pembelajaran atau penyampaian materi dengan penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Penggunaan Media Liveworksheet.
b. Agar guru memahami apa saja kelemahan dan kekurangan sdari sebuah pembelajaran yang telah disampaikan di kelas.
c. Memahami akurasi sebuah model dan media pembelajaran yang telah diimplementasikan, terutama media berbasis teknologi (TPACK).
d. Memahami apa saja keperluan dan kemauan dari peserta didik secara detail. Hal ini berfungsi untuk mengetahui hasil belajar peserta didik, sejauh mana pemahamannya tentang materi yang telah disampaikan dan memperbaiki untuk pertemuan selanjutnya.
C. MANFAAT REFLEKSI
Adapun manfaat yang dapat diambil dari melakukan refleksi pembelajaran yang dilakukan adalah:
a. Memberikan kesempatan kepada saya untuk melihat kelebihan dan kekurangan dlama proses mengajarka materi kepada peserta didik, apa yang baim dan apa yang perlu diperbaiki.
b. Memberikan masukan kepada saya untuk meningkatkan kualitas mengajar yang dimilki agar lebih baik serta memperbaiki kelemahan yang ada.
c. Membantu guru memahami, menguasai dan mencapai kemampuan secara psikologis lebih baik, sebagai dasar kualitas dalam proses belajar mengajar.
d. Membantu guru serta peserta didik lebih faham tentang penggunaan teknologi serta materi yang berhubungan dengan kehidupan nyata atau fenomena.
2. PEMBAHASAN
Kegiatan PPL ini dilakukan di SMA Negeri 1 Sepauk. Penelitian dalam PPL ini dilaksanakan pada bulan November 2023. Untuk pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis, 16 Oktober 2023 dan pertemuan kedua pada hari Senin, 20 November 2023. Subjek penelitian PPL ini adalah peserta didik kelas XI D yang berjumlah 30 orang, sebagai penerima tindakan, dengan pertimbangan kelas ini merupakan kelas yang memiliki rata-rata nilai sumatif lebih rendah dibandingkan dengan kelas yang lain. Pelaku tindakan adalah guru Biologi kelas XI D, dan dibantu oleh guru lain sebagai observer.
A. PRA-PPL
Dalam pra-PPL, peneliti melakukan diskusi dengan guru pamong, dosen pembimbing, serta rekan mahasiswa. Setelah itu guru melakukan observasi dengan berkoordinasi dengan kepala sekolah, wali kelas dan rekan guru sejawat, serta persiapan pada peserta didik kelas XI D yang akan diamati. Setelah memberikan arahan, guru mempersiapkan perangkat yang akan digunakan pada saat PPL. Baik pada pertemuan 1 dan 2, penelitian dilakukan dengan menerapkan lesson study yang terdiri dari plan, do, dan see. Pada tahap plan dimulai dari perencanaan dan perancangan modul ajar, LKPD, asesmen dan refleksi. Pada tahap ini saran dari dosen pembimbing dan guru pamong serta hasil observasi menjadi pertimbangan penyusunan perangkat pembelajaran. Pada saat persiapan PPL ini pula saya melakukan koordinasi dengan kepala sekolah, rekan guru serta persiapan pada peserta didik.
Setelah perencanaan dilakukan dengan menyusun perangkat pembelajaran terkait materi yang akan diajarkan, maka tahap selanjutnya adalah do, dengan melakukan proses pembelajaran. Pada saat melaksanakan proses pembelajaran, saya menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan penggunaan media liveworksheet. Adapun 5 (lima) tahapan PBL, yaitu orientasi pada masalah, mengorganisasikan peserta didik, membimbing penyelidikan individu maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan penyelesaian masalah, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Setelah serangkaian pelaksanaan kegiatan pembelajaran selesai, tahap terakhir adalah see atau evaluasi. Evaluasi ini bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran selanjutnya.
Pada proses pembelajaran ini pula berbagai situasi berupa tantangan maupun hambatan dapat ditemukan, seperti keberagaman peserta didik dalam menerima media berbasis teknologi, masih ada yang belum aktif dalam diskusi kelompok, keadaan listrik yang padam tanpa jadwal atau informasi, hingga waktu yang terbatas karena terkait banyak kegiatan yang dilaksanakan dari pihak sekolah. Faktor yang mempengaruhi itu adalah kurangnya semangat belajar peserta didik yang mulai menurun (mengantuk) ketika pembelajaran dilakukan, penerapan model pembelajaran yang masih belum bervariasi yang hanya berpusat pada guru, dan kurangnya penggunaan media berbasis teknologi sesuai tuntutan kurikulum yang berkembang saat ini. Model pembelajaran yang dilakukan adalah dengan metode ceramah dan penugasan, serta peserta didik tidak diarahkan untuk pembelajaran berbasis teknologi. Beberapa permasalahan tersebut berpengaruh dengan hasil belajar peserta didik. Sehingga hal ini yang mendasari rendahnya hasil belajar peserta didik.
B. PERTEMUAN 1
Pelaksanaan pada pertemuan 1, dimulai dengan guru mengkondisikan kelas, mempresensi peserta didik kemudian melakukan apersepsi. Guru sebagai pelaku tindakan memberi pertanyaan pemantik dan menyampaikan tujuan pembelajaran serta penilaian selama prose pembelajaran berlangsung. Media pembelajaran yang digunakan adalah dimubculkan pada kegiatan inti, setelah membagi kelompom menjadi 6 kelompok heterogen, membagikan LKPD-EL dengan memberikan link yang bisa diakse peserta didik. Sebelum mengerjakan LKPD-EL peserta didik diberi tayangan video untuk memunculkan masalah yang harus diamati dan dicari solusi pemecahan masalah dalam bentuk soal pada LKPD-EL tentang alat dan mekanisme sistem peredaran darah manusia. Peserta didik menunjukkan berpikir kritis dan mengemukakan ide dalam kelompok. Setelah diskusi kelompok, peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya yang disajikan didepan kelas, semua peserta didik dapat membaca serta menyimak bersama dan memberikan tanggapan dari presentasi tersebut. Setelah itu, peserta didik dan guru melakukan penguatan dan kesimpulan dari materi yang dipelajari saat itu. Dilanjutkan dengan mengerjakan posttest berupa soal formatif.
Namun demikian, pelaksanaan penelitian PPL yabg telah dilaksanakan belum sepenuhnya berhasil. Ketidakberhasilan ini disebabkan kurangnya semangat peserta didik, terlihat dari situasi jam pelajaran terakhir dan siang. Ada juga peserta didik yang tidak bisa mengakses, kerena perangkatnya kurang memadai, yaitu kuota internet habis dan email tidak mendukung perangkat. Dalam hal ini, guru akan memperbaiki pada pertemuan selanjutnya.
C. PERTEMUAN 2
Kegiatan pada pertemuan 2, dimulai dengan hal yang sama, hanya materi yang disampaikan adalah gangguan dan teknologi terkait sistem peredaran darah manusia. Sebelum stimulus dengan beberapa pertanyaan, guru memberikan ice breaking untuk menghidupkan suasana serta semangat dari peserta didik. Pada saat diskusi dan presentasi sudah nampak peserta didik mulai aktif dan ada peningkatan. Hingga sampai pada presentasi, banyak peserta didik ingin menanggapi, hanya waktu tidak memungkinkan. Setelah itu melakukan evaluasi dengan pemberian posttest soal formatif. Dari hasil posttest tersebut menunjukkan peningkatan hasil belajar peserta didik yang signifikan, hanya terdapat satu peserta didik yang belum tuntas karena peserta didik tersebut mengerjakan soal posttest dari rumah karena sedang sakit.
Secara garis besar dari pertemuan 1 dan 2, menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan penggunaan media liveworksheet, dalam materi Sistem Peredaran Darah Manusia berjalan dengan lancer sesuai rencana. Keaktifan peserta didik mengalami peningkatan. Peserta didik merespon kegiatan pembelajaran dalam 2 pertemuan dengan baik. Kekurangan yang terjadi karena saat pelaksanaan PPL bersamaan dengan kegiatan lain yang dilaksanakan dan menjadi program sekolah yaitu kegiatan P5.
Kualitas mengerjakan LKPD-EL dengan media liveworksheet dengan adanya penerapan model pembelajaran PBL, mengalami peningkatan. Permasalahan ini terlihat dari indikator hasil belajar peserta didik yang mengalami peningkatan pada pertemuan 2. Dari hasil belajar peserta didik pada pertemuan 2 mencapai 99% meningkat dari pertemuan 1 dengan persentase 91%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tindakan yang dilakukan guru untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik serta kualitas proses pembelajaran telah berhasil. Terbukti, pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan penggunaan media liveworksheet memiliki peran yang sangat besar dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
3. PENUTUP
Pelaksanaan penelitian PPL ini, memberi ruang bagi peserta didik untuk merefleksi diri, karena keberadaannya penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan penggunaan media liveworksheet menjadi jembatan penghubung antara guru dan peserta didik. Model dan media pembelajaran adalah hal yang akan menjadi salah satu komponen penting berhasil atau tidaknya materi tersampaikan dan dipahami oleh peserta didik.
Saran yang disampaikan berdasarkan hasil penelitian atau refleksi ini adalah:
A. Guru hendaknya selalu berusaha mengimplementasikan model-model pembelajaran yang inovatif dan menerapkan teknik-teknik yang sesuai seperti model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan penggunaan media liveworksheet dalam pembelajaran sistem peredaran darah Manusia.
B. Guru hendaknya selalu mencoba menerapkan berbagai model pembelajaran dengan teknik-teknik pembelajaran yang unik serta pemanfaatan media pembelajaran untuk meningkatkan hasil pembelajaran.
Selain itu, dari PPL ini juga menjadikan motivasi bagi saya sebagai guru yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, bahwa pada dasarnya kita terkadang lupa bahwa segala sesuatu yang kita lakukan dalam pelaksanaan pembelajaran membutuhkan refleksi diri, agar kita mampu memperbaiki yang kurang dan mempertahankan hal yang dianggap baik dalam pelaksanaan pembelajaran. Semoga kedepannya, saya pribadi dapat terus membiasakan melakukan refleksi diri tentang praktik pembelajaran yang dilakukan dalam proses kegiatan belajar mengajar.
TERIMAKASIH DAN SEMOGA BERMANFAAT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H