Mohon tunggu...
Juliana Ulfa
Juliana Ulfa Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Juliana Ulfa School at UIN Malang Tarbiyah Faculty Prodi PGMI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kesadaran Manusia Atas Aktualisasi Dirinya

19 Juni 2014   03:29 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:11 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Bagaimana cara menumbuhkan kesadaran manusia akan kemampuan dalam mengaktualisasi dirinya?

Apa sih aktualisasi diri itu?

Kesadaran merupakan situasi atau hasil dari kegiatan menyadari sedangkan penyadaran  merupakan proses untuk menciptakan suasana sadar. Kesadaran diri dapat dimaknai dengan tahu diri. Tahu diri merupakan kondisi dimana seseorang mengenal hal ihwal diri, serta mampu menempatkan diri sesuai dengan fungsi dan posisi yang tepat. Oleh karena itu, orang yang tahu diri adalah orang yang mampu dan sanggup membawakan diri ditengah-tengaah kehidupan dan tidak mengalami kesulitan pada penerimaan orang lain akan berbagai kondisi dirinya.

Kegiatan penyadaran untuk menciptakan kesadran dikenal dengan istilah Eksistensial Humanistik. Teori Esksistensial Humanistik dipelopori oleh Carl Rogers. Teori ini mengedepankan aspek kesadaran dan tanggung jawab. Menurut konsep ini manusia memiliki kesanggupan untuk menyadari dirinya sendiri. Semakin kuat kesadaran diri itu pada seseorang, maka akan semakin besar pula kebebasan yang ada pada orang itu.

Kesanggupan untuk memilih berbagai alternatif yakni memutuskan sesuatu secara bebas di dalam kerangka pembatasnya adalah sesuatu aspek yang esensial pada manusia. Kebebasan memilih dan bertindak itu disertai dengan tanggung jawab. Konsep ini juga menekankan bahwa manusia bertanggung jawab atas keberadaan dan nasibnya.

Selanjutnya, pembahasan mengenai aktualisasi-diri tidak bisa dilepaskan dari teori Maslow tentang tingkat-tingkat kebutuhan. Menurut Maslow kebutuhan-kebutuhan itu adalah faktor-faktor yang mendorong (memotivasi) orang untuk melakukan perbuatan.

Kebutuhan tingkat pertama berupa kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan seperti makan, minum, dan hubungan seksual. Tingkat kedua berupa kebutuhan akan rasa aman (safety needs), di mana orang bisa bebas melakukan aktivitasnya tanpa terganggu oleh ancaman-ancaman yang dapat mengincar keselamatannya. Tingkat ketiga adalah kebutuhan akan rasa memiliki dan cinta (social needs). Pada tingkat ini orang butuh untuk mengikatkan dirinya pada kelompok sosial tertentu dan mengidentifikasikan dirinya dengan kelompok tersebut. Tingkat keempat adalah kebutuhan akan penghargaan (esteem needs). Kelima, dan yang paling tinggi, adalah kebutuhan akan aktualisasi-diri. Aktualisasi diri dapat diartikan sebagai perkembangan yang paling tinggi dan penggunaan semua bakat, potensi, serta penggunaan semua kualitas dan kapasitas secara penuh.

Karena aktualisasi diri adalah kebutuhan yang paling tinggi, maka ia menjadi kebutuhan yang paling rendah prioritasnya. Orang harus memenuhi keempat kebutuhan di bawahnya untuk merasa butuh akan aktualisasi-diri. Karena itu, menurut Maslow, sangat sedikit di dunia ini orang yang sudah mencapai tahap aktualisasi-diri, kurang lebih dari 1 persen dari seluruh manusia yang ada di bumi. Setidaknya jika manusia dapat membangun kesadaran dirinya, maka ia sedikit demi sedikit akan dapat membangun aktualisasi dirinya. Meskipun jalannya sangat sulit untuk bisa mengaktualisasi diri secara penuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun