Senja hampir tenggelam, magrib datang dan sebentar lagi gelap malam. Rudy masih di balik kemudinya, sekarang ia sedang berada di titik kemacetan selanjutnya. Ia kembali terjebak di bottle neck selanjutnya. Dari empat jalur mobil menyusut, menuju satu jalur. Lagi-lagi sedang ada galian di depan sana, entah sedang ada project galian apa disana. Yang jelas jalanan sedang krowdid tak karuan. Sebenarnya di pertigaan ini terdapat lampu lalu-lintas, tapi lebih sering ia tak dipedulikan, terabaikan.
Biasanya Rudy mengambil ruas jalan kanan yang seharusnya ditujukan untuk belok ke selatan, namun sering ia langgar untuk menikung ke kiri agar tetap berada di jalan yang lurus kedepan. Hari ini lagi-lagi feelingnya keliru, ia malah mengambil jalan tertib yang membuat kendaraannya makin bergerak lambat bagai siput.
Adzan Magrib pun berkumandang dari Mesjid sisi sebelah kirinya. Tak lama setelah itu di depannya ada seorang Pak Polisi yang mungkin sedang berjalan menuju panggilan Tuhan.
"Yaudah Pak, sholat dulu aja gih. Saya tidak menyalahkan Anda kok, tak banyak juga yang bisa Bapak lakukan bila jalanan sudah terlampau krowdid seperti ini. Bapak doakan saja supaya kami-kami ini cepat sampai tujuan, sehat-sehat selalu, dimudahkan rizekinya, dilapangkan kesabarannya. Amin." Kata Rudy dibalik kemudinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H