Mohon tunggu...
resista hakares
resista hakares Mohon Tunggu... Administrasi - sederhana mensyukuri apa adanya

bisa jadi apa saja

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teman yang Berbahaya

5 Mei 2020   10:55 Diperbarui: 5 Mei 2020   11:03 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teman yang Berbahaya disini maksudnya adalah teman yang sifat dan sikapnya berpotensi  menggangu/memanipulasi fikiran kita. Membuat diri ini menjadi ragu dan tak percaya diri. Mereka alih-alih seakan ingin mensupport ternyata malah menjatuhkan. Orang yang seperti ini banyak jumlahnya dan ada dimana-mana, atau mungkin kita salah satunya. Yaitu adanya sifat sombong, iri, dengki dan penyakit hati lainnya pada tubuhnya.

Manusia punya seleranya masing-masing, subyektif. Ada orang yang suka musik Rock dan tidak suka musik Dangdut. Tapi bukan berarti musik dangdut itu jelek. Nah "temen yang berbahaya" ini suka menempatkan diri secara subyektif dalam melihat berbagai hal, makanya ia suka memberi saran dan masukan sesuai dengan selera dalam dunianya.

Contoh: Anda ingin usaha Sablon baju, tapi temen Anda menyarankan kuliner. Anda ingin mencoba beternak ayam tetapi "teman" Anda menyarankan jual beli alat musik. Trus Anda yang ingin bercerita tetapi "teman" Anda malah sedikit mendengar banyak bicara. Jadinya bukan berbagi pikiran dan inspirasi tetapi malah dengan ke egoisannya Kita diajak/dimanipulasi untuk membantu mengejar mimpinya, bukan mimpi Mu.

Bagaimana bila saat kita sedang proses atau ingin melangkah dan berhadapan dengan "teman" yang meragukan kreatifitas kita? Mungkin kita akan terpengaruh dengan ucapan negativ nya yang megandung banyak keraguan dan saran-saran yang memusingkan. Bahkan mungkin ia malah menertawakannya saat mendengar ide/konsep Kita. Lebih baik jauhkan dulu orang-orang seperti ini yang hanya akan menghambat potensi Anda saja. Daripada Anda patah arang sebelum berjuang.

Manusia yang baik ingin menjadi produktif dan kreatif apapun itu (menulis, menggambar, membuat lagu, wirausaha, pembuat makanan, jual online dll). Hal ini bagus untuk perkembangan jiwa dan raganya, membuat cerdas dan memiliki sikap mandiri. Dan tantangan akan selalu ada.

Pada saat ingin menggeluti dunia Anda yang lebih produktif dan kreatif, itu diibaratkan mental "Kita" adalah sebuah biji atau tunas yang sangat ringkih dan gampang mati. Beda dengan mereka yang sudah berpengalaman, mereka sudah berbuah dengan batang dan akar yang kokoh. Atau diibaratkan seperti anak kecil yang sedang belajar, Kita belum bisa men filter informasi dan pengetahuan yang datang. Bila "temanmu" membandingkan Kita yang baru mulai dengan mereka yang sudah berpengalaman itu namanya perbandingan yang tidak adil. "Temanmu" melakukan sikap picik dan sok tahu disini.

Dan bukannya makudKu untuk melarang menerima masukan orang lain, tetapi ada orang-orang yang harus diwaspadai karena mempunyai sifat dan sikap seperti yang telah Saya jabarkan diatas. Makanya Ku namakan "Teman yang Berbahaya".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun