Mohon tunggu...
Julian Elham Susanto
Julian Elham Susanto Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Hobi saya adalah mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Buah Jambu

9 Januari 2025   09:31 Diperbarui: 9 Januari 2025   09:31 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di belantara hutan yang bermandikan sinar matahari dimana tempat jambu biji tumbuh.

Bola hijau menggantung, berjemur dalam cahaya.

Harumnya melayang di sela sela dedaunan yang rimbun.

Rasa manis membengkak di dalam keheningan tropis.

Dagingnya bagaikan kulit yang lembut dan cerah.

Semburan rasanya dan kenikmatan yang murni.

Jus yang menari, tajam dan manis.

Setiap gigitan merupakan kenikmatan dan suguhan yang dicium oleh sinar Matahari.

Benih merah seperti permata yang bersemayam.

Harta karun alam, hasil panen yang harus ditunggu.

Jadi ini jambu biji, hadiah dari negeri ini kenikmatan yang sederhana, tangan manis alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun