Mohon tunggu...
Julia
Julia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Aloo^^ Welcome to my account:)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Potret Seorang Guru Ngaji dan Fardhu Kifayah yang Menerima Bantuan Sosial

31 Maret 2024   13:17 Diperbarui: 31 Maret 2024   15:44 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Responden yang saya wawancarai adalah seorang perempuan bernama Jumiati berusia 67 tahun yang beralamat di Kelurahan Bangka Belitung Laut, Kecamatan Pontianak Tenggara, Provinsi Kalimantan Barat . Bu Jumiati merupakan seorang janda dan suami nya meninggal karena sakit paru-paru pada tahun 2009 dan memiliki 10 orang anak yang sudah berkeluarga. 

Bu Jumiati hanya tamatan SMP dan merupakan guru ngaji anak-anak hingga orang dewasa, mengajar dari rumah ke rumah seperti guru les privat di mulai dari jam 13.00-15.00 pada hari senin-jumat, jumlah rumah yang di pegang oleh bu jumiati adalah 7 buah rumah dan pendapatan yang di terima per bulan kurang lebih Rp 700.000-800.000. Jumlah orang yang tinggal di rumah bu Jumiati berjumlah 10 orang yang terdiri dari anak, menantu dan cucu Bu Jumiati yang tinggal bersama.

Bantuan yang di terima Bu Jumiati berupa PKH dan Munjalan, bantuan PKH yang di terima berupa uang 3 bulan sekali sebesar Rp 600.000 Bu Jumiati baru sekali menerima karena baru terdaftar menerima bantuan di bulan Desember 2023. Munjalan adalah bantuan dari Walikota Pontianak khusus untuk guru mengaji dan Fardhu Kifayah (orang yang memandikan jenazah dalam islam), yang di dapatkan pada bulan  April 2023 berupa sembako sebulan sekali setiap awal bulan yaitu beras 10 kg, gula 1 kg, minyak goreng 1 kg, telur 20 butir, indomie 10 bungkus, kopi saset 1 pack, susu indomilk 500 ml, kecap manis 500 ml, kecap asin 500 ml, teh 2 kotak, garam 2 bungkus, micin 1 bungkus, peralatan mandi pasta gigi, shampo, sabun dll, dan juga mendapatkan makanan ringan seperti roti-roti.

dokpri
dokpri

Pengeluaran Bu Jumiati sehari-hari adalah Rp 50.000 untuk belanja kebutuhan pokok seperti memasak, karena yang tinggal di rumah Bu Jumiati ramai Bu Jumiati hanya memasak untuk diri nya sendiri terkadang Bu Jumiati tidak masak dan anak nya yang memasak dan makan bersama. 

Rumah yang di tinggali Bu Jumiati adalah milik sendiri dengan ukuran panjang 10 m lebar 6 m, dinding rumah berupa kayu, atap rumah berupa seng, lantai rumah berupa papan kayu, ruangan berjumlah empat. Sumber air minum menggunakan air hujan, sumber air mandi dan mencuci adalah sungai karena rumah Bu Jumiati dekat dengan sungai, tempat  BAB menggunakan WC sendiri dengan septic tank. Bahan bakar yang di gunakan untuk memasak adalah gas, penerangan yang di gunakan lampu listrik berdaya 450 watt yang di bayar setiap bulan. Aset yang di miliki berupa sepeda, TV ukuran 21 inc, kulkas, speaker, rice cooker, kipas angin, dan HP.

Wawancara dan Observasi dilaksanakan pada  Februari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun