Mohon tunggu...
Julia Marto Taruno
Julia Marto Taruno Mohon Tunggu... -

berbakti pada mama, berbakti pada mama, berbakti pada mama, lalu memebantu bapak.. :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebatang Bambu Tua

2 November 2010   14:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:53 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


dulu aku bercita tinggi
ingin seperti karang
yang tegar meski terus diterjang

dulu aku berharap lebih
ingin seperti bunga mawar
yang harum namun penuh perlindungan diri

dulu aku berkhayal jauh
ingin jadi seorang bidadari
yang cantik juga penuh kekuatan hati

dulu aku bertekad bulat
ingin jadi sepucuk api
yg kecil namun bisa melukai orang yang mempermainkanku


dan saat ini

orang orang di utara memaksaku utk jd karang, aku diam

orang orang diselatan menginginkanku menjadi mawar, akupun diam

orang orang dibarat berharap agar aku menjadi bidadari, lagi lagi aku hanya bisa terdiam

orang orang ditimur ingin sekali aku menjadi sepucuk api, akupun hanya bisa terdiam

namun, disaat orang orang di utara, selatan, barat juga timur terdiam

angin berbisik padaku bahwa aku tak perlu memaksakan diriku utk sekeras itu

cukuplah menjadi sebatang bambu tua yg fleksibel, yg selalu mampu mengikuti kemanapun arah hembusan

"percayalah padaku, sekuat apapun badai, ia takkan mematahkanmu." bisiknya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun