Mohon tunggu...
Julhermanto Limbong
Julhermanto Limbong Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

@julherlimbong Sibolga-Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

"Siapa Saya?"

9 Desember 2020   21:04 Diperbarui: 10 Desember 2020   16:59 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Oleh :Julhermanto Limbong (@julherlimbong)

Mungkin pertanyaan ini pernah kita ungkapkan dalam hati. "Siapa saya ?"

Saya adalah manusia. Saya adalah tunggal. Saya nyata dalam dunia. Saya bukan ilusi dalam nirwana. Saya adalah manusia yang telah diberi takdir sesuai dengan porsi saya.

Mungkin beberapa teman saya memanggil Julhermanto Limbong, Jul/Zul,Lim, terkadang masih teringat panggilan kecil waktu dulu yaitu Juatto. Itu bukanlah saya, tetapi nama saya.

Jika beberapa saudara saya menyebut laki-laki yang berumur 23 tahun. Itu juga bukan saya, tapi itu adalah jenis kelamin dan usia saya.

Dan jika dosen saya menyebut saya sebagai seorang mahasiswa. Itu juga bukanlah saya, tapi itu profesi yang tertulis di kartu identitas saya.

Semua yang saya sebut diatas hanyalah sebuah identitas yang tertulis di dokumen resmi milik saya. Tidak ada sepenuhnya benar jika semua itu ditujukan untuk menjawab siapa saya.

Untuk menjawab pertanyaan "Siapa saya?" Saya beranggapan hanya saya yang mengetahui sebenarnya siapa saya. Begitu juga dengan Anda, hanya Anda yang mampu menjawab siapa Anda sebenarnya.

Beberpaa Teori seperti Materialisme Ekstim menjelaskan : Aku adalah materi, sebuah bentuk yang terlihat. Aku adalah bentuk materi yang bisa kamu ajak bicara, yang bisa kamu raba, dan yang bisa kau ajak berdiskusi.  Tubuh ini adalah materi  yang memiliki kepemilikan.

Jika kita mengulas mengenai penjelasan tersebut sangat sulit memang untuk mengenali diri sendiri dalam konteks ide. Sebab ketika saya menjelaskan bahwa aku adalah manusia yang hanya bisa dijabarkan dengan bentuk materi yang didalam diriku sendiri memiliki sebuah ide untuk menggambarkan orang lain. 

Mungkin berbeda pula dengan orang lain dalam menggambarkan siapa saya sebab mungkin orang lain juga memiliki pandangan lain bagaimana cara untuk mendefinisikan siapa diri mereka sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun