Mohon tunggu...
Angelino Jules
Angelino Jules Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

I'll see what I want to see.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Acara Foto-Foto 'Cantik' Di Jalan Braga

30 Desember 2013   13:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:21 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

---Sarkasme (17+)---

[Bersumber dari: pengamatan pribadi.]

JALAN Braga adalah salah satu kawasan heritage di Kota Bandung, yang menjadi landmark dan selalu diminati oleh para wisatawan lokal maupun manca negara sebagai objek wisata kuliner dan fotografi.

Apalagi di musim liburan akhir tahun seperti sekarang ini, jumlah ‘pejalan kaki’ sangat meningkat. Pemuda dan pemudi Bandung tidak kalah banyak --- bersaing dengan jumlah turis lokal dari Jakarta, Bogor, dll.

Hampir setiap malam selalu ada kelompok ‘pejalan kaki’ yang membawa kamera-digitalnya yang mungil atau kamera DSLR temannya, dan tidak sedikit pula yang menggunakan aplikasi kamera dari smartphone-nya yang paling canggih atau smartphone milik temannya untuk berfoto-foto ‘cantik’.

Sebagian dari hasil foto mereka langsung diunggahdi med-sos seperti instagram/twitter/facebook, sebagian lainnya harus di-edit terlebih dulu karena ‘kurang-cantik’.

Banyak dari para ‘pejalan kaki’ ini sudah memarkirkan kendaraannya terlebih dulu, yaitu mobil (ber-plat D, B atau F) dan sepeda motor --- di tempat parkir yang telah disediakan yaitu sisi-sisi Jalan Braga.

Suatu keindahan pada waktu malam, di saat salah satu jalan tertua di Kota Bandung ini --- memiliki pemandangan bangunan, serta pertokoan tua yang ditutupi oleh banyaknya kendaraan yang berlalu-lalang.

Keindahan jalanan ini pun semakin menarik, ketika melihat beberapa sepeda motor berjajar rapih di atas pedestrian, menemani para fotografer ‘lingkungan’.

Rasa kagum pun muncul saat kegiatan dari acara foto-foto ‘cantik’ ini dilakukan dengan penuh ‘semangat-yang-membara’ oleh sekelompok ‘pejalan kaki’.

Selain para remaja dan wanita, tidak sedikit pria-pria ‘muda’ yang ikutkegiatan ini, apalagi di jam-jam tertentu, jumlah pria yang ingin difoto ‘cantik’ cukup meningkat.

Kebanyakan dari mereka berfoto membelakangi jalanan dan bangunan yang ada --- bangunan-bangunan di Braga bukanlah objek utamanya.

------***-----

Sebenarnya, ada perbedaan besar antara foto-foto narsis dengan foto-foto ‘cantik’, yaitu jumlah objek yang difoto ---

Foto-foto ‘cantik’ memiliki #dua objek atau lebih, misalnya:

  • #seseorang -- dan lampu jalan disampingnya’, atau
  • #seseorang -- dan pintu antik di depan sebuah kafe’, atau
  • #seseorang -- dan teman-temannya’

Sedangkan foto-foto ‘narsis’ hanya memiliki #satu objek,

yaitu:

#seseorang --- karena tidak ada ‘objek menarik’ selain dirinya yang ingin ditunjukkan,‘seseorang’ ini juga memiliki keahlian fotografi yang tidak dimiliki oleh fotografer lainnya,

mereka dapat menghasilkan karya ‘selfie’ hanya dengan menggunakan kamera handphone biasa --- untuk beberapa orang foto ‘selfie’ dengan kamera handphone itu sangat sulit.

------***------

JIKA diamati lebih dekat, ada persamaan’unik’ dari mereka yang menjadi objek foto, yaitu sering mengucapkan kalimat-kalimat yang serupa,

seperti di bawah ini:

[versi yang wanita]

  • “ah... JELEK, poni-nya turun, FOTO lagi!”, atau
  • “aduh... kenapa hidungnya turun sich....?! FOTO lagi!”, atau
  • “kok berminyak mukanya...?!  FOTO lagi!”, atau
  • “coba FOTO disebelah sini, yang tadi di-HAPUS aja...”

[versi yang pria]

  • “Bro, FOTO sekali lagi dong!”,atau
  • “Bro, sekarang coba FOTO di sebelah sini, tadi  yang di sana kurang terang... cahayanya.”

PADAHAL --- fotogenik atau tidaknya seseorang ditentukan oleh Yang Maha Kuasa, Sang Pencipta.

------***------

Yang menjadi keunikan dari kegiatan foto-foto 'cantik' ini adalah JALAN BRAGA-NYA TIDAK 'CANTIK'.

  • #Mereka yang berfoto-foto ‘cantik’, tidak mempedulikan kondisi yang sebenarnya di Jalan Braga.
  • #Mereka hanya mempedulikan keindahan dan kecantikan di dalam sebuah 'bingkai' kamera.

Di saat mereka selesai dengan kegiatan tersebut, saya pun mengambil beberapa dokumentasi dari REALITA.

Sebuah kenyataan bahwa,

'tidak semua orang mengerti ARTI dari keberadaan TEMPAT SAMPAH'.

[caption id="attachment_312361" align="aligncenter" width="352" caption="Pernak-pernik dijalanan yang tidak terfoto."][/caption] [caption id="attachment_312362" align="aligncenter" width="262" caption="Pemandangan yang mengharukan."]

1388385329413832594
1388385329413832594
[/caption] [caption id="attachment_312364" align="aligncenter" width="260" caption="Objek yang tidak pernah ikut difoto, saat acara foto-foto 'cantik'."]
1388385429220173790
1388385429220173790
[/caption]

Sumber gambar: dokumentasi pribadi @Jules_Angelino.

------- @Jules_Angelino (copyright) -------

https://twitter.com/Jules_Angelino

--- SHARE THIS ARTICLE  and  BE A GOOD CITIZEN ---

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun